Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBAGAI salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki jumlah pengusaha muslim yang besar. Namun, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengungkapkan pada saat yang sama, Indonesia justru kekurangan pengusaha muslim.
"Kelemahan kita sebagai umat muslim ialah kekurangan pengusaha. Ekonomi kita sebagaimana kita ketahui lebih banyak dijalankan oleh kawan-kawan kita non muslim," ungkap Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), Jakarta, Senin (29/7).
Baca juga: Pesimistis The Fed Turunkan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Melemah
Hal tersebut, menurut Kalla, berpengaruh kepada besaran zakat yang diterima karena kurangnya pengusaha membayar zakat. Padahal dalam Islam, zakat merupakan salah satu instrumen jaring pengaman sosial yang berguna untuk membantu saudara muslim yang kurang mampu.
"Oleh sebab itu, kemajuan para pengusaha baik itu muslim maupun muslimah tentu harus berkembang lebih baik," tutur Kalla.
Di sisi lain, para pengusaha yang maju dalam bisnisnya, menurut Kalla, menjadi andalan negara untuk membayar pajak. Sehingga, negara dapat melakukan pembangunan dan memajukan negeri. Sebab, tanpa adanya pajak yang dibayarkan oleh pengusaha dan masyarakat, negara tidak dapat maju.
Tanpa adanya pekerjaan, mustahil suatu negara dapat maju dan menggerakkan roda perekonomiannya. Oleh sebab itu, peranan dari para pengusaha yang membuka lapangan pekerjaan menjadi sangat penting. "Harapan saya, IPEMI dapat memajukan usaha para anggotanya dan mengajak muslimah lainnya sehingga dapat memajukan kita," tutur Kalla.
Lebih lanjut, Kalla menilai, pengusaha-pengusaha muslimah bukan sesuatu yang baru karena tersebar di banyak daerah. Akan tetapi, Kalla menginginkan agar kedepannya hal tersebut dapat didorong lebih banyak lagi.
Baca juga: Siapkan UMKM dan Koperasi
Pada akhir pidatonya, Kalla yang juga merupakan pengusaha andal di Indonesia, memberikan tips kepada para pengusaha wanita yang hadir bahwa modal utama dari pengusaha bukanlah finansial atau uang, melainkan modal utama pengusaha adalah semangatnya.
"Modal pertama dari pada pengusaha bukan modal (uang) tapi semangat. Kalau modal (uang) menjadi utama, banyak orang jadi pengusaha. Tetapi yang kurang adalah sekangat berusaha, oleh karena itu kita harus mendorong semangatnya, baru modalnya," pungkas Kalla. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved