Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
ANOMALI tekanan diduga menjadi pemicu munculnya gelembung gas yang disusul dengan tumpahan minyak (oil spill) di anjungan YY sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
“Terkait dengan penyebab masih dilakukan investigasi menyeluruh dan mendalam. Indikasi sementara yang dapat kami sampaikan ialah terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran di YYA-1 sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas yang diikuti oil spill,” kata Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Dharmawan menjelaskan, sejak terjadinya insiden itu pada 12 Juli 2019 pukul 01.30 WIB, PHE ONWJ langsung mengaktifkan incident management team (IMT) atau tim penanggulangan bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat. “Sumur YYA-1 merupakan sumur eks eksplorasi yang pada 2011 dibor dengan nama YYA-4,” tuturnya.
Dharmawan mengatakan lapisan minyak mulai muncul di permukaan laut selain gelembung gas yang masih terjadi pada 16 Juli. Tumpahan minyak mulai tampak di sekitar anjungan dan mulai mencapai pantai ke arah barat pada hari berikutnya.
“Jarak anjungan dengan garis pantai Karawang ialah sekitar 2 km,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana bakal memanggil para kepala desa yang wilayahnya terpapar tumpahan minyak mentah Pertamina. Pemanggilan tersebut dilakukan untuk mendata kerugian warga. “Rabu (1/8) depan rencana-nya kami panggil para kepala desa yang terdampak,” ungkap Cellica, Kamis (25/7).
Lebih lanjut Cellica mengatakan sedikitnya ada tujuh desa yang terpapar tumpahan minyak dari sumur migas PHE ONWJ di lepas pantai Cilamaya. “Selain membersihkan pantai, Pertamina harus menyediakan air bersih dan posko-posko kesehatan bagi warga desa tersebut,” ucapnya. (Aiw/CS/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved