Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
REVISI rencana pengembangan atau plan of development (POD) LNG Abadi Blok Masela telah disetuji pemerintah RI dan diberitahukan kepada pihak Inpex Corporation. Inpex Corp merupakan induk dari Inpex Masela yang telah didapuk sebagai operator proyek Blok Masela.
Presiden sekaligus CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menyambut baik selesainya revisi PoD tersebut. Ia berharap proyek ini bisa berlangsung sampai tahun 2055.
"Inpex telah mencapai salah satu proses penting dengan diterimanya revisi POD dan perpanjangan periode KKS" kata Ueda dalam konferensi pers Launch of Abadi LNG Project di Jakarta, Selasa (17/7).
"Saya kira proyek ini tidak hanya sangat baik bagi perusahaan, tetapi juga akan berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia,"
tambahnya.
Ueda mengatakan Inpex berkomitmen menjalankan apa yang telah disepakati dalam PoD, termasuk terkait konten lokal dan penggunaan tenaga kerja asli daerah setempat.
Hal itu selaras dengan yang dinginkan Presiden Joko Widodo saat dilapori tentang persetujuan revisi pengembangan Blok Masela tersebut di Istana Merdeka, Selasa (17/7).
Dalam kesempatan yang sama, Managing Executive Officer Inpex Kenji Kawano mengungkapkan langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Indonesia ialah melakukan front end engineering design (FEED) atau kajian konfigurasi proyek.
Selain itu, pihaknya juga akan menetapkan keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) yang diperkirakan memakan waktu 2-3 tahun. Lalu dilanjutkan dengan tahap engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) yang membutuhkan waktu 4-5 tahun.
"FEED akan dimulai tahun depan. Setelah semua tahapan selesai, diperkirakan proses produksi akan dilakukan pada 2027," jelasnya.
Sebagai informasi, proyek LNG Abadi akan dilakukan di Provinsi Maluku dengan luas wilayah sekitar 2.503 kilometer persegi. Kapasitas produksi yang akan dihasilkan oleh proyek pengembangan LNG terbesar Inpex ini diperkirakan mencapai 10,5 juta ton per tahun (mtpa) gas alami, termasuk 9,5 mtpa LNG. (Mal/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved