Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Freeport telah Sewa Lahan Smelter 5 Tahun

Mediaindonesia
09/7/2019 08:00
 Freeport telah Sewa Lahan Smelter 5 Tahun
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua,(. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15)

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Yunus Saefulhak mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia sudah menyewa lahan untuk smelter selama lima tahun.

"Freeport sudah sewa lahan lima tahun, sebelumnya hanya disewa satu tahun untuk smelter," kata Yunus Saefulhak seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Jakarta, kemarin, sebagaimana dikutip dari Antara.

Yunus menjelaskan bahwa lahan yang disewa lima tahun tersebut berada di kawasan industri Gresik, Jawa Timur, yang memang sudah direncanakan di lokasi tersebut untuk dibangun smelter.

Sebelumnya, progres pembangunan tempat pengolahan dan pemurnian mineral tambang atau smelter dari PT Freeport Indonesia diinformasikan masih sekitar 3,86%. Smelter tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir 2022.

Untuk diketahui, Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara (Minerba) yang mewajibkan perusahaan pertambangan melakukan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah produk pertambangan.

UU No 4/2009 ini mensyaratkan bahwa pengelolaan minerba tidak boleh dilakukan hanya dengan mengekspor bahan mentah, tetapi harus diolah di dalam negeri agar memberikan nilai tambah ekonomi bagi negara, pengelolaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pemerintah akan memastikan perusahaan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). Melalui tim pengawasan independen (independent verificator), pemerintah akan mengevaluasi progres pembangunan smelter setidaknya enam bulan sekali. Jika perkembangannya tidak sesuai dengan yang disampaikan ke pemerintah, izin ekspornya akan dicabut.

Mengenai progres pembangunan smelter, Direktur Utama PT FI Tony Wenas mengatakan hingga Februari 2019 telah mencapai 3,86% atau hampir 100% dari rencana yang telah disampaikan kepada pemerintah. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya