Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Rudy Ramli Minta Proses Penjualan Saham Bank Permata Dihentikan

Raja Suhud V.H.M
19/6/2019 23:21
Rudy Ramli Minta Proses Penjualan Saham Bank Permata Dihentikan
Rudy Ramly saat memberikan keterangan atas penjualan saham Bank Permata oleh Stanchart Bank(Ist)

Proses pelepasan saham milik Standart Chartered (Stanchart) Bank di Bank Permata sedang berlangsung.

Namun langkah itu menuai protes dari Rudy Ramli, pemilik Bank Bali yang merupakan salah satu Bank yang dimerger dan bergabung menjadi Bank Permata pada saat krisis moneter 1998 lalu.

Rudy Ramli meminta agar proses penjualansaham Bank PermataTbk oleh Standart Chartered Bank dihentikan.

“Saya meminta agar proses penjualan saham itu dihentikan, dan berharap OJK(Otoritas Jasa Keuangan) melakukan investigasi khusus. Segera!” kata Rudy di Jakarta, Rabu (19/6)

Bank Bali menjadi leader dalam proses merger yang melibatka empat bank lain yakni Bank Umam Nasional, Bank Media, Bank Patriot, dan Bank Universal.

Baca juga : Mandiri Negosiasi Harga Bank Permata dengan Standard Chartered

Rudy mengatakan pihaknya menemukan kejanggalan atas pembelian saham Bank Permata oleh Stanchart pada 2005. Dalam laporan keuangan Stanchart 2006 tertulis "There are no capital commitments related to Group's investment at Bank Permata". Rudy mempertanyakan makna dari no capital commitments tersebut. Apakah ituberarti  Stanchart tidak masuk membeli saham Bank Permata dengan tidak menggunakan modalnya sendiri atau hanya menjadi perantara dari pihak yang dibelakangnya.

Menurut Rudy, siapapun yang ingin memiliki asset di Indonesia, terutama institusi strategis seperti bank, hendaknya transparan dan jelas, siapa pemiliknya, dan asal dananya.

“Apakah kedua hal itu sudah dipenuhi oleh SCB? OJK harus masuk dan lalkukan investigasi” tandas Rudy.

Menurutnya, proses penjualan saham Bank Permata oleh Stanchart perlu dilakukan hingga investigasi selesai dilakukan untuk menjamin transparansi dan mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari.

Saat ini proses penjualan saham Bank Permata tengah berlangsung. Setelah Bank Mandiri undur diri dari proses, dikabarkan ada bank asal Jepang yang tertarik untuk mengambil alih saham Stanchart di Bank Permata sebesar 49%. Pemegang saham lainnya di Bank Permata adalah Astra Internasional dengan jumlah yang sama dan sisanya adalah publik. Saat ini Bank Permata masih menggunakan kode perdagangan Bank Bali atau BNLI dalam daftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya