Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Puas Harga Bahan Pokok Terkendali

Mediaindonesia.com
05/6/2019 08:00
Warga Puas Harga Bahan Pokok Terkendali
Pasar tradisional menjelang hari raya Idul Fitri(Dok Kementan)

SALAH satu pembeli daging, Lastri Yuniarti, 42, mengaku puas dengan harga-harga pada tahun ini. Dia berharap, kondisi tersebut berlangsung setiap saat, terutama pada perayaan besar seperti Idul Adha mendatang.

"Harapan saya baik Idul Fitri maupun hari besar lain seperti Idul Adha kondisi harga tetap stabil," katanya, Rabu (5/6).

Baca juga: Konsumen Indonesia Masih Optimistis

Secara nasional, pantauan harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) saat ini kondisinya juga dalam posisi aman. Untuk harga beras misalnya, sampai bulan Juni ini berkisar di Rp 10 ribu per kilogram, daging ayam potong Rp 35 ribu perkilogram, telur ayam Rp 25 ribu perkilogram, minyak goreng Rp 13 ribu dan gula pasar seharga Rp 23 ribu.

Terkendalinya harga bahan pangan pada lebaran kali ini, sesuai dengan hasil perhitungan Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Pokok Strategis Menjelang Puasa dan Idul Fitri tahun 2019, yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bahwa ketersedian bahan pangan cukup dan aman.

Beberapa komoditas pangan mengalami neraca surplus. Stok beras saat ini di Bulog sekitar 2,2 juta ton, dan panen masih berlangsung. Pemantauan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta pada 28 Mei 2019 mencapai 50.752 ton, jauh di atas stok normal 25-30 ribu ton.

Perkiraan neraca kumulatif dari Januari sampai Juni 2019, bawang merah surplus 84 ribu ton, daging ayam surplus 168 ribu ton, cabai rawit surplus 94 ribu ton, cabai besar surplus 158 ribu ribu ton, telur ayam surplus 17 ribu ton, gula pasir surplus 388 ribu ton, dan minyak goreng surplus 13,5 juta ton.

Beberapa komoditas mengalami defisit, seperti kedelai, bawang putih, dan daging sapi/daging kerbau. Namun, pemerintah menjamin ketersediaannya cukup bagi masyarakat dengan mendatangkannya dari luar.

Bawang putih didatangkan dari luar sebanyak 115.000 ton, cukup memenuhi kebutuhan 3 bulan ke depan. Produksi di dalam negeri diperuntukan menjadi benih untuk mengejar target swasembada tahun 2021.

Kedelai sudah masuk pada Januari - Maret 2019 sebesar 1,5 juta ton. Sedangkan penyediaan daging sapi dipenuhi dengan impor 17,8 ribu ton pada bulan April-Mei. Impor tersebut melengkapi stok daging sapi 44 ribu ton dan daging kerbau 6 ribu ton yang ada di Bulog, serta stok yang ada di swasta sebesar 9 ribu ton.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengatakan pemerintah pada 3 sampai 5 bulan sebelum Lebaran telah merencanakan adanya peningkatan produksi, yakni dengan menambah luas lahan tanam berbagai komoditas pangan.

Baca juga: Industri Manufaktur Indonesia Mulai Menggeliat

Hasilnya, stok pangan terbilang surplus sampai memasuki Lebaran mendatang.

"Alhamdulillah, pasokan ketersediaan kita dibanding kebutuhan, ini surplus," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi. (RO/OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya