PERUSAHAAN Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal AirNav Indonesia siap melayani angkutan Lebaran 1440 Hijriah.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah menugaskan 3.890 personel navigasi penerbangan untuk bersiaga dalam memberikan layanan navigasi penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia.
“Kami membentuk Posko Angkutan Lebaran 1440 Hijriah di 35 Kantor Cabang AirNav Indonesia dan satu posko monitoring di kantor pusat. Sebanyak 36 posko ini akan mendukung kelancaran layanan navigasi penerbangan selama angkutan Lebaran berlangsung, yakni mulai 29 Mei 2019 sampai dengan 12 Juni 2019. Sebanyak 36 posko ini juga terkoneksi dengan Kementerian Perhubungan dan seluruh stakeholder penerbangan guna kelancaran pelaporan dan situasi terkini yang berkembang,” ujar Novie di Jakarta, pada Senin (27/5).
Dijelaskannya, puncak arus mudik menggunakan moda transportasi udara akan terjadi pada 29 Mei 2019 dan untuk arus balik jatuh pada 9 Juni 2019.
“Beberapa rute penerbangan domestik terpadat berdasarkan data yang kami himpun antara lain adalah JakartaSurabaya, Jakarta-Denpasar, dan Jakarta-Ujung Pandang, sedangkan untuk rute penerbangan internasional adalah Jakarta-Singapura, JakartaKuala Lumpur, dan JakartaJeddah,” ungkapnya.
Dalam mengantisipasi kepadatan yang mungkin terjadi pada angkutan Lebaran ini, AirNav Indonesia siap untuk memperpanjang jam operasional di bandara-bandara yang tidak beroperasi selama 24 jam.
Terdapat delapan Kantor Cabang AirNav Indonesia yang beroperasi 24 jam mengikuti jam operasional, yaitu Jakarta, Halim, Batam, Medan, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Manado.
“Bila diperlukan, untuk bandara lain yang tidak beroperasi selama 24 jam kami siap memperpanjang layanan navigasi penerbangan baik dari sisi sumber daya manusia, peralatan navigasi penerbangan, maupun prosedur. AirNav Indonesia siap untuk terus mempererat sinergi yang telah terjalin dengan baik dengan seluruh stakeholder penerbangan termasuk Kementerian Perhubungan, pengelola bandara maupun maskapai,” ucap Novie.
Extra flight
Sinergi ini, menurut Novie, telah terimplementasi salah satunya melalui pengelolaan slot extra flight untuk penerbangan angkutan Lebaran.
“Kami telah menjalin komunikasi intens dengan pengelola bandara sejak H-45 lalu untuk menetapkan alokasi slot extra flight. Setelah itu maskapai dapat mengajukan penggunaan alokasi extra flight tersebut dan mengajukan proses flight approval kepada Kementerian Perhubungan. Fase pelaksanaan untuk slot extra flight akan dimulai sejak H-7 atau pada 28 Mei 2019 sampai dengan H+9 atau 13 Juni 2019,” terangnya.
Dalam menunjang kelancaran angkutan Lebaran tahun ini, Novie memastikan bahwa peralatan navigasi penerbangan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke tengah berada dalam keadaan baik dan beroperasi dengan normal.
“Seluruh peralatan navigasi penerbangan kami, mulai dari communication, navigation, surveillance dan automation (CNS-A), yang menunjang layanan navigasi penerbangan saat ini kondisinya dalam keadaan baik. Kami juga telah menyiapkan beberapa layer contingency plan untuk keadaan-keadaan darurat dan abnormal,” papar Novie.
Novie berpesan bahwa pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin dalam memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan pada angkutan Lebaran tahun ini.
“Kepada seluruh masyarakat yang menggunakan transportasi udara pada periode angkutan Lebaran ini, kami mengucapkan selamat kembali berkumpul bersama keluarga, semoga senantiasa diberikan keselamatan dalam perjalanan. AirNav Indonesia berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam merangkai konektivitas hingga ke seluruh pelosok Nusantara,” pungkasnya. (*/ S1-25)