Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
INDONESIA terus berupaya membuktikan kepada dunia bahwa industri sawit Tanah Air dijalankan secara berlelanjutan dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Berdasarkan data Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berkelanjutan yang berhasil diproduksi dunia mencapai lebih dari 13 juta ton. Sebanyak 52% dari total tersebut berasal dari produksi Indonesia.
Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Herdrajat Natawijaya mengatakan, hal itu tentu menjadi prestasi besar bagi industri sawit dalam negeri. “Kini kita bisa mengklaim diri sebagai produsen sawit berkelanjutan terbesar di dunia,” ujar Herdrajat di Jakarta, Kamis (9.5).
Untuk diketahui, RSPO adalah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan, pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor, akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan. RSPO didirikan pada 2004 dengan markas di Zurich, Swiss. Organisasi itu diklaim telah memiliki 1.000 anggota di lebih dari 50 negara.
Menurut Herdrajat, capaian itu menjadi bekal penting bagi Indonesia dalam menangkal serangan-serangan pihak luar terutama Uni Eropa yang menuduh industri sawit dijalankan secara tidak berkelanjutan. “Kami yakin angka hasil CPO berkelanjutan yang dipasok Indonesia kepada dunia akan terus bertambah seiring waktu berjalan,” tuturnya.
Senior Managing Director Sinar Mas Agri, Agus Purnomo mengungkapkan kesadaran para pelaku usaha sawit, termasuk para petani, akan budi daya yang berkelanjutan memang sudah cukup tinggi. “Mereka melakukan banyak perbaikan. Perusahaan-perusahaan sawit pun sudah menjalankan prinsip tranparansi dan akuntabilitas. Kami sangat terbuka tentang sumber produksi tandan buah segar yang dihasilkan para petani mitra,” jelasnya. (Pra/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved