Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2019 sebesar 5,07%. Angka tersebut naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yakni sebesar 5,06%.
Menanggapi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa dari sisi komponen pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2019, baik konsumsi maupun investasi seharusnya bisa lebih tinggi lagi.
Baca juga: Perang Dagang AS-Tiongkok Berlanjut, IHSG Rawan Koreksi
Disampaikan Sri Mulyani, untuk belanja sosial yang dilakukan pemerintah di Kuartal I 2019 bagi kelompok masyarakat bawah sudah meningkat cukup bagus. Sementara, konsumsi untuk kelompok menengah, pihaknya berharap itu bisa digenjot di Kuartal II 2019.
"Untuk kelompok menengah kita masih bisa berharap meningkat di Kuartal II, ini adanya musiman seperti Ramadan dan Hari Raya," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (8/5).
Begitu pula dengan investasi, ia berharap itu bisa meningkat usai Pemilu 2019 yang digelar pada 17 April lalu. Apalagi, sambungnya, ada kepastian politik dan kebijakan yang akan dilakukan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi.
"Bapak Presiden (Joko Widodo) sudah minta agar situasi investasi di Indonesia bisa diperbaiki," katanya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani pun berharap kondisi ekonomi global tetap kondusif di semester kedua nanti meskipun terjadi pelemahan ekonomi dunia. Apalagi, saat ini mulai muncul reaksi atas pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai perang dagang dengan Tiongkok.
Saat ini, pihaknya tengah mencermati bagaimana perkembangan hal tersebut di pekan ini apakah Amerika akan menaikkan tarif barang-barang dari Tiongkok. Jika kenaikan tarif tersebut dilakukan, menurutnya, itu akan membuat ekonomi Tiongkok dan bahkan negara lainnya juga turut terpengaruh.
"Jadi kita harus semakin waspada. Di satu sisi, perekonomian Amerika cukup positif, di sisi lain pelemahan yang terjadi di bagian dunia lain masih terlihat. Jadi, kita akan lihat untuk ekspornya, mungkin kita juga harus hati-hati. Kemarin, walau kontraksi sudah mulai kecil, tapi kita melihat masih ada kontraksi di ekspor," tuturnya.
Baca juga: Pembangunan di Tol Jakarta-Cikampek Dihentikan Saat Mudik Lebaran
Terlepas dari itu semua, Sri Mulyani masih optimistis bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3% tahun ini. Target tersebut bisa dicapai, kata dia, jika confidence dari investasi dan konsumsi tetap terjaga dengan baik.
"Saya rasa itu akan cukup bisa untuk menjaga di semester kedua. Kita terus melakukan kebijakan-kebijakan yang bisa mendorong investasi dan menjaga confidence dari masyarakat," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved