Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Jepang Minati Investasi Infrastruktur

MI/Anshar Dwi Wibowo
09/4/2015 00:00
Jepang Minati Investasi Infrastruktur
(Sumber BKPM/BI/Foto Antara)
KUNJUNGAN Presiden Joko Widodo ke Jepang beberapa waktu lalu ternyata berbuah manis. Asosiasi pengusaha asal Jepang, Keidanren (Japan Business Federation) datang menemui Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan komitmen mereka untuk ambil bagian dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia. "Kedatangan mereka ke sini untuk menindaklanjuti hal-hal yang dibicarakan sebelumnya baik dengan Wapres atau dengan Presiden.

Tentu saya yakin kegiatan semacam ini bisa mendatangkan hasil nyata untuk negeri ini," ujar Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra di Istana Wapres, Jakarta, kemarin. Yusron mengatakan para investor asal 'Negeri Sakura' tersebut di antaranya tertarik untuk berinvestasi di sektor kelistrikan, industri makanan dan minuman, pembangunan bandara dan kereta api cepat. Asosiasi pengusaha lainnya juga akan datang ke Indonesia untuk membicarakan kerja sama bisnis.

"Dalam waktu dekat, Mei, ada dua misi lagi yang datang ke Indonesia. Salah satunya Japinda (Jepang Indonesia Association) yang dipimpin mantan PM Jepang Fukuda. Saya yakin Jepang yang begitu sibuknya datang ke sini jelas dengan harapan yang riil baik dari Jepang dan Indonesia," katanya. Saat menemui Presiden Joko Widodo, Chairman Keidanren Sadayuki Sakakibara mengatakan investasi Jepang di Indonesia akan ditingkatkan dalam masa mendatang.

"Jepang merupakan negara pertama atau paling tinggi investasi untuk Indonesia. Pada 2014, turun menjadi peringkat kedua meskipun dari Jepang sudah banyak investasinya. Pada 2015, Jepang ingin menjadi negara yang paling besar berinvestasi ke Indonesia," kata Sakakibara. Sakakibara menilai Indonesia bukan sebagai pasar konsumsi atau menjual sesuatu, melainkan memiliki peran, yakni sebagai negara yang penting penyedia barang yang dibutuhkan di dunia, terutama untuk sektor manufaktur.

Dia mengatakan ingin melakukan investasi infrastruktur, termasuk di antaranya kelistrikan, baik yang bersumber dari energi uap, panas bumi, air, dan gas. Sakakibara juga menyampaikan berbagai rintangan investasi di Indonesia ke Presiden Joko Widodo, di antaranya masalah infrastruktur yang belum memadai, seperti pelabuhan, jalan, ketenagalistrikan, dan juga kemacetan. Lebih jauh, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan investor Jepang sangat besar di bidang infrastruktur. Hal tersebut menunjukkan transisi tren investasi Jepang yang sebelumnya masuk melalui produk kendaraan maupun elektronik.

Basis otomotif
Pemerintah berambisi menyaingi produksi dan penjualan mobil Thailand. Salah satu cara-nya ialah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi otomotif, terutama sedan, untuk pasar Jepang. "Indonesia bisa melebihi Thailand nanti. Dalam waktu lima tahun, pokoknya kita akan bisa mengalahkan Thailand," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya