Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengingatkan perlunya upaya menjaga pasokan bahan makanan dan pengendalian harga barang kebutuhan lainnya pada periode Ramadan dan Lebaran agar inflasi pada Mei 2019 lebih terkendali.
"Kemungkinan kenaikan harga terjadi pada Mei karena Lebaran terjadi pada awal Juni, pola ini perlu mendapat perhatian," ujar Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Suhariyanto mengatakan kondisi ini berbeda pada 2018 ketika permulaan Ramadan terjadi pada pertengahan bulan sehingga dampak terhadap inflasi terpecah pada Mei dan Juni. "Perlu upaya stabilisasi harga, terutama pada bahan makanan dan tarif angkutan udara yang masih menjadi penyumbang utama inflasi," tegasnya.
BPS sendiri mencatat tingkat inflasi sepanjang April 2019 sebesar 0,44%, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang hanya 0,11%. Bahan makanan menjadi kelompok pengeluaran yang memberi kontribusi terbesar, yakni mencapai 1,45% atau memberi andil 0,31%.
Secara terperinci, bahan makanan yang mengalami eskalasi harga signifikan ialah bawang putih yang naik 35% dan bawang merah yang naik 22,93%.
Sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menjadi kelompok pengeluaran dengan kontribusi terbesar kedua, yakni 0,28% dengan andil terhadap inflasi 0,05%.
Tarif angkutan udara yang tidak kunjung turun masih menjadi faktor utama pendongkrak angka inflasi.
"Seperti di Banjarmasin yang masih naik 23%, Surakarta naik 16%, dan ada 38 kota lainnya. Harus ada kebijakan yang mampu menurunkan harga karena nanti saat musim mudik pasti permintaan akan melonjak," tuturnya.
Menurut BPS, jumlah penumpang angkutan udara pada Maret 2019 sebesar 6,03 juta orang atau lebih rendah daripada capaian periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 7,73 juta penumpang.
Penurunan jumlah penumpang itu berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Dampak itu sudah bisa terlihat dari tingkat hunian kamar hotel yang merosot sejak kenaikan harga tiket pesawat diberlakukan. Tercatat tingkat hunian kamar hotel berbintang pada Maret 2019 hanya 52,89% atau turun 4,21 poin jika dibandingkan dengan Maret 2018 yang mencapai 57,1%.
Nilai tukar petani (NTP) pada April 2019 juga turun 0,49%. Suhariyanto mengingatkan pemerintah untuk segera bergerak cepat mencari solusi konkret agar harga tidak terus merosot. (Pra/Ant/X-11)
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pembangunan yang baik harus didukung data akurat, lengkap, detail dan terkini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved