Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUSAHAAN migas asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC Oman (OOG), menggandeng mitra lokal untuk menggarap fasilitas penunjang out side batery limit (EPC OSBL) pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.
Kerja sama ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari framework agreement dengan PT Pertamina pada Desember 2018 lalu. Mitra lokal yang bergerak di bidang properti dan kontraktor itu diharapkan bisa mendukung kegiatan operasional kilang minyak dan petrokimia di Bontang
“Kami sudah bekerja sama dengan dua mitra lokal untuk membantu pembangunan fasiltas pendukung kilang minyak di Bontang,” kata Chairman OOG Khalfan Al Riyami saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Senin (15/4).
Proyek pembangunan fasilitas penunjang ini, lanjutnya, akan banyak menyerap tenaga kerja lokal. OOG sendiri berkomitmen mengutamakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam mendukung peran serta sumber daya manusia dan komponen lokal sesuai kebijakan pemerintah Indonesia. Diperkirakan, nilai pekerjaan tersebut bisa mencapai US$3 miliar.
Khalfan mengatakan, sebelum memulai proyek ini, pihaknya harus melakukan bankable and feasibility study serta front end engineering design (FEED) terlebih dahulu.
Kedua proses tersebut dilakukan untuk melihat seberapa menguntungkan proyek ini. Bankable and feasibility study membutuhkan waktu sekitar enam bulan, sedangkan FEED diperkirakan memakan waktu sekitar dua tahun dan menghabiskan biaya sebesar US$180 juta.
“Kalau bankable and feasibility study menunjukkan hasil positif, kami akan melakukan FEED. Kalau FEED selesai, selanjutnya kami akan memulai proyek ini,” jelasnya.
Khalfan berharap targetnya untuk mendapatkan keuntungan bisa tercapai meskipun butuh waktu yang tidak sebentar.
“Target kami ialah bisa bekerja dengan cepat pada proyek ini. Kami tentu berharap mendapatkan keuntungan karena banyak uang yang diinvestasikan untuk proyek ini,” katanya.
Proyek ini ditargetkan selesai sekitar 2025 hingga 2026. (*/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved