Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kesuksesan OK OCE Klaim Sepihak

Putri Anisa Yuliani
20/3/2019 08:10
Kesuksesan OK OCE Klaim Sepihak
(MI/ADAM DWI)

PROGRAM One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) yang digadang-gadang cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mampu menekan jumlah pengangguran hingga 20 ribu orang di Ibu Kota ternyata hanya klaim sepihak.

Data BPS DKI Jakarta justru menunjukkan fakta sebaliknya. Badan ini mencatat pada Februari 2018 ada 290.120 orang menganggur di Ibu Kota. Jumlah itu naik pada Agustus 2018 menjadi 314.840 orang. Kenaikan jumlah pengangguran dari Februari 2018 sampai Agustus 2018 mencapai 24.720 orang atau 8,25%.

"Pembinaan UMKM belum berhasil mengurangi pengangguran. Orang berwirausaha belum pasti pengangguran. Dia mungkin karyawan yang menjadi pengusaha. Setelah lancar berhenti kerja," kata Kepala BPS DKI, Thoman Pardosi, kepada Media Indonesia, kemarin.

"Kami menghitung pengangguran terbuka, yakni (orang) yang lebih dari sebulan tidak bekerja dan sedang mencari kerja," lanjut Thoman.

Dalam debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3), Sandiaga memaparkan bahwa prog-ram OK OCE sanggup mengurangi pengangguran di DKI pada 2018. OK OCE sendiri diluncurkan sejak Februari 2018 ketika Sandi menjabat Wakil Gubernur DKI.

"Di Jakarta OK OCE menurunkan pengangguran sebanyak 20 ribu di tahun 2018. Saya akan membawa OK OCE ke tingkat nasional jika bersama Prabowo terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024," ujar Sandiaga.

Ketua Persatuan Gerakan OK OCE (PGO), Iim Rusyamsi, mengakui target jumlah UMKM di DKI belum tercapai.

PGO menargetkan 20 ribu UMKM berdiri resmi melalui prog-am OK OCE.

Namun, sejak dimulai di awal 2018 hingga Desember 2018, baru 16 ribu UMKM terjaring.

"Banyak UMKM belum mendaftar untuk mendapat izin. Selain itu, UMKM yang dibina hanya menjadi fokus Dinas UMKM dan Perdagangan. Saat kami sebar dan digalakkan ke dinas lain, baru meningkat," ungkap Iim.

Pendidikan vokasi
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Rosan Roeslani, mengkritik gagasan Sandi yang ingin membawa program OK OCE ke level nasional.

"Terbukti tidak berjalan mulus di Ibu Kota, ya tidak layak diangkat ke level nasional. Katanya OK OCE sukses, tetapi server down. Orang yang mendaftar 51 ribu, diproses 1.000 dan yang terima modal hanya 150 orang. Banyak OK OCE Mart juga tutup," kata Rosan.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai program OK OCE patut dibawa ke tingkat nasional untuk mengatasi pengangguran. "OK OCE mampu mengurangi pengangguran di Jakarta. Hal ini juga diakui Bank Indonesia."

Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, menambahkan program OK OCE telah mendapat respons positif dari OJK dan BI.

"Lihat saja review OJK dan BI tentang OK OCE. Mereka menilai positif. Memang ada kekurangan, misalnya target mencetak wira-usaha. Tetapi kalau terus didorong, ya insya Allah. Di Jakarta OK OCE-nya di kecamatan, nanti kalau di tingkat nasional, one kabupaten one OK OCE," tandas Sudirman.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Education Reform Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen, mengapresiasi keberhasilan pemerintah mengurangi peng-angguran hingga ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

"Dari data BPS, pengangguran turun hingga ke angka 5,34% dengan dominasi lulusan SMK sebanyak 11,24%. Oleh karena itu, pendidikan vokasi dan revitalisasi BLK menjadi keharusan. Vokasi menjadi daya tarik agar lulusan SMP mau memilih SMK. Penyediaan lapangan kerja dan perbaikan sistem upah mestinya semakin baik," tandas Abduhzen. (Dhk/Faj/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya