Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KETUA Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP-INI) Yualita Widyadhari mengatakan standar kualitas lulusan pendidikan kenotarisan masih timpang.
Hal ini disampaikannya pada saat pembukaan Seminar Nasional Profesionalitas sebagai Basic Pelaksanaan Jabatan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Universitas Pancasila, Selasa (19/3).
"Ada yang bagus di atas, ada yang jauh di bawah standar. Kita kan melakukan ujian kode etik dua kali setahun. Jujur, masih banyak yang tidak tahu cara menjawab sebuah kasus," ujar perempuan yang karib disapa Widya.
Dari temuan tersebut, PP-INI membantu perguruan-perguruan tinggi untuk mencetak lulusan yang berkualitas melalui kerja sama antara universitas dengan PP-INI. Salah satunya dengan Universitas Pancasila. Kerja sama ini menjadi penting untuk mencapai standar notaris yang berkualitas.
"Kerja sama ini saling menguntungkan. Untuk perguruan tinggi, dengan kerja sama ini akan mendapat masukan mengenai kurikulum yang diperlukan di lapangan nanti. Selanjutnya juga bisa mendapat bantuan dari pengurus pusat (INI) berupa bantuan tenaga dosen berkualitas," tuturnya.
Baca juga: Bank BTN Gandeng Notaris Tingkatkan Mutu Kredit
Menciptakan notaris yang berkualitas juga penting untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang diprediksi akan mengikis peran notaris ke depannya.
"Kalau sudah berjalan (revolusi industri 4.0) itu, teknologi, informasi, data itu mudah dan utama. Artinya posisi notaris bisa tergerus," imbuhnya.
Senada dengan Widya, Sekretaris Umun Ikatan Notaris Indonesia Tri Akbar Firdausyah mengatakan notaris adalah ujung tombak dunia usaha. Maka penting adanya notaris yang berkualitas untuk terus mempertahankan peran notaris di tengah invasi teknologi dan informasi pada revolusi 4.0.
"Dengan adanya kemudahan usaha, perkembangan teknologi dan data itu mendegradasi kewenangan notaris. Maka kita di sini berusaha mempertahankan civil law dengan meningkatkan kemampuan notaris-notaris," pungkasnya.
Seminar Nasional Profesionalitas Sebagai Basic Pelakasanaan Jabatan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ini dilangsungkan guna memberi kontribusi dalam kemajuan ilmu kenotarisan dan pengalaman profesionalnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved