Pascapenandatanganan IA-CEPA, Kerja Keras Harus Terus Dilakukan

Andhika Prasetyo
05/3/2019 14:05
Pascapenandatanganan IA-CEPA, Kerja Keras Harus Terus Dilakukan
Peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus(Dk. Indef)

PENELITI Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, mengungkapkan dengan penandatanganan naskah kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), bukan berarti Indonesia bisa bersantai-santai.

Manfaat dari perjanjian itu tidak akan datang dengan sendirinya. Seluruh pemangku kepentingan harus lebih bekerja keras mengoptimalkan setiap potensi yang bisa diraih dari kerja sama perdagangan bebas itu.

Satu hal yang sangat disoroti Heri adalah terkait kualitas produk-produk Indonesia.

Pemerintah, bersama pelaku usaha, harus memastikan komoditas Tanah Air yang dipasarkan ke 'Negeri Kanguru' harus memiliki kualitas yang baik. Jika tidak, tentu akan kalah bersaing sehingga produk Indonesia tidak banyak diminati di negara tersebut.

“Produk kita sudah cukup kompetitif belum di sana? Ketika sudah diberikan keringanan tarif, kita juga harus kompetitif. Itu yang bisa meningkatkan ekspor cukup signifikan,” ujar Heri, Selasa (4/3).

 

Baca juga: Pemerintah Upayakan Ratifikasi IA-CEPA Secepatnya

 

Heri melanjutkan, tantangan lain yang mungkin akan dihadapi Indonesia ke depan adalah tentang persyaratan non-tariff measure (NTM) atau aturan-aturan non tarif yang ditetapkan oleh Australia.

Dalam pandangan Heri, untuk melindungi produk dalam negeri, suatu negara cenderung mengeluarkan banyak NTM.

"Itu dilakukan karena tidak bisa lagi melakukan hambatan dengan instrumen tarif," tuturnya.

Terkadang, hambatan nontarif justru lebih menyulitkan negara-negara berkembang untuk bisa memasukkan produk ke negara maju.

"Itu yang jadi pekerjaan rumah kita,” lanjut Heri. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya