Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KALANGAN pelaku bisnis pemasaran properti meyakini sektor tersebut akan bangkit pada tahun ini. Khususnya, mereka menyebut, kebangkitan itu bakal makin terasa pascapemilu yang digelar pada 17 April 2019 mendatang. Pertumbuhan volume transaksi properti diprediksi bisa mencapai 20% jika dibandingkan tahun lalu.
"Kami optimistis pascapemilu bisnis properti kembali bergairah. Oleh karena itu kami optimistis dapat meraih pertumbuhan transaksi properti sebesar 20%," kata Chief Executive Officer (CEO) Promex Indonesia Sulihin Widjaja, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/2).
Promex Indonesia ialah perusahaan agen properti yang tergabung dalam Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI). Pada Sabtu (23/2) lalu, mereka menggelar 6th Annual Award 2019 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, yang merupakan ajang pemberian penghargaan sekaligus wujud apresiasi terhadap prestasi kantor dan marketing associate selama 2018.
Sulihin menyebut pada 2018 lalu Promex Indonesia membukukan transaksi properti di pasar sekunder dan pasar primer dengan komposisi seimbang yakni 50%:50%. Properti yang ditransaksikan didominasi rumah tapak dan apartemen di wilayah Jabotabek.
Adapun terkait strategi menghadapi 2019, ia menjelaskan salah satu yang sudah disiapkan Promex ialah menambah jumlah kantor. Tahun ini mereka menargetkan minimal bisa menambah sebanyak 20 kantor baru. Saat ini kantor Promex Indonesia tersebar mulai dari wilayah barat Indonesia di Kota Medan sampai timur Indonesia di kota Makassar.
Uniknya, Promex melakukan terobosan dengan tidak memberlakukan sistem royalti seperti yang diterapkan master franschise pada umumnya. Dengan sistem baru itu mereka ingin membidik pemilik kantor yang selama ini beroperasi sendiri dan juga calon investor yang ingin menekuni bisnis agen properi.
"Sistem baru sangat meringankan dan memudahkan pemilik kantor, kami optimistis ke depan banyak yang akan bergabung,” kata Sulihin. Pemilik kantor (principal) maupun marketing associate juga akan diberikan berbagai pelatihan dan training.
Strategi lainnya ialah merekrut lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai marketing associate. Saat ini, kita tahu, mereka yang masuk SMK berharap bisa langsung bekerja. Namun sayang tingkat pengangguran pada lulusan SMK sangat tinggi. Kendala utama antara jumlah SMK dengan jumlah industri sangat jomplang.
"Nah, industri broker properti membutuhkan tenaga pemasaran yang sangat besar yang bisa diisi oleh lulusan SMK," papar Sulihin.
Lulusan SMK yang diberi pelatihan itu selain disalurkan ke kantor Promex, juga dimasukkan sebagai tim pemasar proyek properti yang bekerja sama dengan Promex Indonesia. "Ini bisa menjadi modal kesuksesan bagi lulusan SMK sebagai tenaga pemasar properti,” ujar Sulihin. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved