Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Tingkatkan Ekonomi Suplai Listrik Ditambah

MI
26/2/2019 09:35
Tingkatkan Ekonomi Suplai Listrik Ditambah
Presiden Joko Widodo bersama (dari kiri) Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Mensesneg Pratikno meninjau PLTU Cilacap Ekspansi 1x660 Mw di Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin. PT PLN (persero) melalui PT Sumber Segara Prima(ANTARA /PUSPA PERWITASARI)

PRESIDEN Joko Widodo berharap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1x660 Mw yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dapat meningkatkan rasio elektrifi kasi yang bermuara pada meningkatnya ekonomi. “Sekarang kalau kita ke daerah, enggak ada lagi yang namanya keluhan pemadaman. Dulu 2015, setiap ke provinsi, kabupaten, kota, isinya keluhan mengenai lis trik yang padam, terutama dari industri pariwisata. Ada hotel, tapi listriknya mati 6 jam, banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu. Sekarang alhamdulilah tidak ada,” kata Jokowi saat meresmikan PLTU tersebut di Cilacap, kemarin.

Dengan ketersediaan elektrifikasi yang cukup di Indonesia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap para investor tertarik untuk membangun industri di
dalam negeri. “Kita harapkan dengan ketersediaan semakin banyak pasokan listrik, ketertarik an-ketertarikan investasi untuk bangun industri akan semakin banyak,” katanya. Peresmian PLTU ini antara lain dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya Agus Nurwahyudi, dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Iwan Agung Firstanta.

Pada kesempatan itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan hingga akhir 2018 rasio elektrifi kasi nasional telah mencapai 98,3%. Rasio elektrifikasi itu sudah melampaui target yang semula dicanangkan, yakni 97,5%. “Kita akan kejar elektrifikasi nasional di akhir 2019 menjadi sekitar 99,9%,” katanya.
Sebagai informasi, rasio elektrifikasi nasional meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada 2012, rasio itu mencapai 76,6%. Kemudian meningkat menjadi
80,5% (2013) dan 84,4% (2014). Lalu meningkat lagi menjadi 88,3% (2015), 91,2% (2016), dan 95,3% (2017).

PLTU Cilacap yang menempati area seluas kurang lebih 38,28 hektare tersebut dikembangkan anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49%. Selain itu, dikembangkan PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan saham 51%. Dengan tambahan 660 Mw untuk
sistem Jawa-Bali ini diperkirakan PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682 ribu pelanggan rumah tangga. Hal ini sejalan dengan kebutuhan
terhadap listrik yang semakin tinggi serta upaya nyata PLN dalam mengejar target rasio elektrifikasi 99,9% pada 2019.
 

Dipercepat

PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan super-critical boiler berbahan bakar batu bara low range (4.200 kilo kalori per kilogram) serta dilengkapi dengan
electristastic precipitator dan fl uidized gas desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan. Pembangunan PLTU ini menelan investasi sebesar US$899 juta dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya.

PLN juga melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1x1.000 Mw. Pembangkit itu di kembangkan PLN dan PT S2P, yang ditargetkan adanya percepatan beroperasi pada Sep tember 2019. Biaya in vestasi hingga US$1,4 miliar dan dampak percepatan commercial operation date (COD) memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sekitar Rp1 triliun. Adapun penyerapan tenaga kerja di PLTU Cilacap Ekspansi 2 ini mencapai 4.200 orang. (LD/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya