Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR PT Marga Harjaya Infrastruktur Anggoro Legowo menerangkan pertumbuhan pengguna jalan tol Jombang-Mojokerto semakin baik. Itu terlihat dari lalu lintas harian (LHR) yang naik dari 15 ribu menjadi 22 ribu kendaraan.
"LHR sangat baik terlihat per Januari 2019 mencapai 22 ribu, dibanding bulan sama tahun lalu yang hanya 15 ribu kendaraan. Golongan I masih mendominasi dengan persentase 90%," katanya saat meninjau pembangunan rest area di kilometer 695 ruas Jombang-Mojokerto, Senin (25/2).
Menurut dia, peningkatan terjadi karena animo masyarakat yang terus tumbuh setelah merasakan efisiensi waktu dan bahan bakar. Itu juga diorong konektivitas jalan tol trans Jawa mulai Desember tahun lalu.
Ia mengatakan, kendaraan barang masih banyak yang belum menggunakan jalan ini namun nantinya bisa beralih karena akan dibatasi melintas arteri supaya lalu lintas menjadi lancar. Kemudian jalan sepanjang 40,5 km ini menyediakan tempat istirahat tipe A serta tipe B untuk mengusir lelah, berbelanja, dan memenuhi kebutuhan primer.
Baca juga: BPJT : Transaksi Nontunai Bentuk Modernisasi Jalan Tol
Anggoro mencontohkan pembangunan dua rest area saling berhadapan di sisi jalur dari dan menuju Jombang-Mojokerto di kilometer 695 akan menyediakan mushola yang nyaman, tenang, dan dengan arsitektur ikonik.
Hal ini untuk menjembatani suasana keagamaana yang kental di sekitar dan jutuan ruas tol ini. Pembangunan yang menelan biaya investasi Rp24 miliar ini juga melibatkan badan usaha milik desa (BUMDes) Jombang-Mojokerto.
"Beberapa warung yang di jalan nasional yang mengeluh kita tawarkan khusus untuk masuk di sini dan kalau menolak kami minta penolakan tertulis supaya komunikasi lancar," jelas Anggoro yang juga mengatakan kedua rest area tersebut kemungkinan rampung sebelum lebaran tahun ini. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved