Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Jaga Momentum agar Capital Infl ow Menetap

Nur Aivanni
25/2/2019 09:50
Jaga Momentum agar Capital Infl ow Menetap
( ANTARA/Sigid Kurniawan)

PEMERINTAH harus bisa menjaga momentum masuknya aliran modal asing (capital inflow) jangan sampai kembali keluar (outflow). Hal itu disampaikan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah saat dimintai tanggapannya mengenai derasnya aliran modal asing yang masuk pada awal tahun ini yang mencapai Rp45,9 triliun.

Menurut Piter, ada dua faktor yang memengaruhi aliran modal asing itu, yakni faktor eksternal dan domestik. Faktor eksternal, dikatakan Piter, berada di luar kontrol otoritas kebijakan Indonesia, sedangkan faktor domestiklah yang masih berada di dalam kendali otoritas kebijakan.

"Misalnya, menjaga return investasi, dengan Bank Indonesia menjaga suku bunga acuan. Di sisi lain, pemerintah bisa menjaga persepsi positif investor dengan meningkatkan kinerja fiskal, dan menjaga pemilu yang damai," jelasnya, kepada Media Indonesia, kemarin.

Derasnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia, kata Piter, disebabkan aliran modal asing yang keluar pada tahun lalu kini kembali masuk ke dalam negeri. "Mereka keluar dulu karena kenaikan suku bunga The Fed (bank sentral Amerika Serikat)," katanya kepada Media Indonesia, kemarin.

Saat ini, sambung Piter, The Fed tidak menaikkan suku bunga acuannya. Kondisi ekonomi di Amerika dan negara-negara maju lainnya pun tengah melambat, sedangkan Indonesia justru menunjukkan kinerja yang tetap bagus. "Jadi mereka masuk kembali," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia mencatat aliran portofolio inflow atau aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sejak awal tahun hingga 21 Februari 2019 mencapai Rp45,9 triliun. Angka itu lebih besar jika dibandingkan dengan inflow 2018 yang totalnya sebesar Rp13,9 triliun.

Dorong FDI

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan derasnya aliran modal asing itu menunjukkan imbal hasil yang diberikan menarik. Hanya, kata dia, justru yang perlu didorong saat ini ialah masuknya foreign direct investment (FDI) atau investasi asing langsung.

Untuk mendorong FDI tersebut, Hariyadi mengatakan pemerintah harus bisa memastikan komitmen yang dijanjikan pemerintah kepada para investor dapat terimplementasi hingga proses akhir. Ia mencontohkan terkait pemberian fasilitas tax holiday. Ia meminta pemerintah agar pemberian insentif itu dapat terimplementasi dengan baik hingga proses akhir.

"Intinya dijaga iklim investasinya dengan komitmen yang sudah diberikan," pungkasnya.

Meningkatnya aliran portofolio aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sejak awal tahun, menurut pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi, harus diimbangi dengan iklim investasi yang semakin kondusif agar aliran modal asing itu bertahan di Indonesia. "Yang jelas harus membuat iklim investasi semakin kondusif," ujarya, Sabtu (23/2).

Selain itu, menurut dia, investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia harus diarahkan untuk ekspor dan produktivitas. Jika hal itu tidak dilakukan, dikhawatirkan hanya akan membebani defisit pada neraca transaksi berjalan.

Dia menjelaskan iklim investasi saat ini pada satu sisi, yakni ease of doing business (EODB) membaik, tetapi untuk pajak dinilai belum bersahabat karena masih tinggi. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya