Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Kenaikan Anggaran AirNav untuk Peningkatan Layanan

MI
22/2/2019 09:25
Kenaikan Anggaran AirNav untuk Peningkatan Layanan
Kepala Otortitas Bandar Udara Wilayah VI, Padang, Agoes Soebagio (kiri) dan Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto (kanan) memberikan keterangan pers di Hotel Basko, Padang(MI/Rahmatul Fajri )

ANGGARAN Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia terus meningkat seiring dengan upaya peningkatan kualitas layanan navigasi penerbangan di Indonesia.

Direktur Utama AirNav Novie Riyanto mengatakan selama enam tahun terakhir, anggaran AirNav terus meningkat.

"Pada tahun ini kami mengalokasikan anggaran investasi senilai Rp2,6 triliun. Ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai Rp1,9 triliun," kata Novie di Padang, Rabu (20/2).

Investasi sebesar itu akan membiayai 290 program peningkatan layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia untuk bandara besar ataupun perintis.

Secara lebih rinci, investasi tersebut untuk modernisasi peralatan CNS-A (communication, navigation, surveillance, dan automation) dan peningkatan kualitas personel layanan navigasi penerbangan.

Besaran anggaran yang dialokasikan untuk peralatan komunikasi Rp260,4 miliar (10%), navigasi Rp113,5 miliar (4%), surveillance Rp222 miliar(9%), automation Rp1,1 triliun (44%), mechanical & electrical Rp71,4 miliar (3%), serta building dan supporting Rp779,7 miliar (30%).

"Investasi 40% pada aspek automasi penting karena kita memang harus dibantu peralatan yang canggih," ujanya.

Selain itu, peningkatan anggaran untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas penerbangan.

Ia mengakui peningkatan tidak hanya di bandara-bandara besar, tapi juga di bandara yang lebih kecil hingga bandara perintis.

Novie memberi contoh program untuk Papua. Tahun ini AirNav meluncurkan 45 program senilai Rp245,5 miliar. Hal itu meningkat ketimbang di 2018 senilai Rp156 miliar.

"Di Papua itu lebih banyak investasi peralatan yang tidak kelihatan. Jadi, bentuknya software, peralatan komunikasi, receiver satelit, dan radar," kata Novie.

Ia mengharapkan seluruh program investasi dapat meningkatkan layanan navigasi penerbangan secara merata di seluruh ruang udara Indonesia. (Faj/E-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya