Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

BSU Optimistis Proyeknya Ludes Terserap Pasar

Ghani Nurcahyadi
17/2/2019 14:57
BSU Optimistis Proyeknya Ludes Terserap Pasar
(Dok. PT Bakrie Swasakti Utama)

PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) sebagai anak usaha Bakrieland Development Tbk (ELTY) optimistis penjualan tiga proyek yang ada di kawasan Rasuna Epicentrum, yakni The Masterpiece, The Empyreal serta Ocea Condotel, akan memenuhi target di tahun ini.

Kepercayaan diri tak luntur kendati sejumlah data menunjukkan bahwa pangsa pasar apartemen akan bergerak dinamis, lantaran dibarengi berbagai faktor pemicu secara nasional.  Berdasarkan data Colliers International Indonesia, diperkirakan permintaan apartemen bakal cenderung stagnan di tahun depan.

Hal tersebut disebabkan konsumen lebih menunggu sampai pemerintahan baru terbentuk. Di samping itu, adanya potensi kenaikan suku bunga dan kemungkinan pelemahan rupiah akibat ketidakpastian global turut menjadi penyebab.

Di satu sisi, pangsa hunian vertikal tetap memiliki peluang dari efek lanjutan relaksasi Loan To Value (LTV) serta penurunan pajak properti (PPnBM dan Pajak Barang Sangat Mewah).

Menurut Sales & Marketing Division Head PT Bakrie Swasakti UtamaHermon Simanjuntak, potensi risiko yang menyebabkan apartment market cenderung lesu tidak akan terlalu berpengaruh pada properti segmen atas.

Baca juga: Optimalkan Hunian Vertikal Bersubsidi

“Mengingat produk yang kami tawarkan punya pangsa pasar berbeda. Jika ditarik benang merahnya, penjualan properti segmen atas memang relatif lebih lamban lantaran waktu pengambilan keputusan di sisi konsumen yang lebih panjang," jelasnya.

The Masterpiece dan The Empyreal yang berada di megasuperblok terpadu Rasuna Epicentrum dibanderol dengan harga jual mulai Rp3 miliaran. Terkini, unit di kedua apartemen hanya tersisa sekitar 5% dari total keseluruhan 463 unit.

The Masterpiece dan The Empyreal merupakan apartemen siap huni yang dibangun untuk menjawab keinginan masyarakat atas hunian yang tenang dan nyaman di jantung kota Jakarta.

Apartemen ini menyasar konsumen dari kalangan ekspatriat, profesional, pebisnis, eksekutif muda maupun investor.

Sementara Ocea Condotel ditawarkan mulai dari Rp1 miliaran dan Rp2 miliaran. Kondotel ini mengusung konsep arsitektur modern, yang dibangun di atas lahan seluas 12.582 meter persegi dengan ketinggian 32 lantai dan berjumlah 324 unit.

"Ocea Condotel sangat ideal untuk ajang investasi, bisa digunakan investor sebagai penginapan pribadi namun dalam batas waktu tertentu. Pemiliknya bisa stay sampai 25 kali dalam satu tahun, mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku," ujar Hermon.

Kilas balik di tahun lalu, Colliers International Indonesia menemukan fakta bahwa masyarakat Jakarta lebih memilih menabung daripada membelanjakan uangnya ke dalam bentuk properti.

Alasan turunnya minat dipicu oleh pertumbuhan harga tahunan apartemen, yang tercatat lebih rendah (2,5%) dari tingkat inflasi 2018 sebesar 3,13%.

Untuk itu, terkait rencana penjualan ketiga produk tadi, PT Bakrie Swasakti Utama justru terus berupaya menarik minat konsumen dengan mengimplementasikan strategi yang sudah terbukti berhasil pada tahun lalu.

"Tahun lalu properti disebut lesu, tapi penjualan kami masih tetap ada. Lalu sales di awal tahun ini sendiri sudah cukup memuaskan, meski belum mencapai 100% dari target yang ditentukan tiap bulannya. Dan kami tetap yakin, di akhir tahun semua produk yang tersisa akan sold out," imbuh Hermon.

Beberapa metode penjualan yang bakal dilakukan diantaranya menyiasati uang muka (Down Payment) agar bisa lebih rendah dari harga normal. Ada juga komponen lain seperti gratis biaya-biaya terkait urusan perbankan.

"Namun teknik ini situasional, mana yang lebih disukai calon customer itu yang akan kami gencarkan. Sebab penetrasi kami lakukan lewat dua cara, baik konvensional dan digital," tutup Hermon. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya