Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Hadapi 2016, Sejumlah Langkah Antisipasi Disiapkan

Anastasia Arvirianty
04/1/2016 00:00
 Hadapi 2016, Sejumlah Langkah Antisipasi Disiapkan
( ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam menghadapi kemungkinan tekanan-tekanan di tahun ini, sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan. Dia mengaku, akan terus melakukan perombakan-perombakan tatanan yang menghambat kemajuan negara.

Hal tersebut disampaikan Presiden kepada media saat dijumpai dalam acara pembukaan perdagangan 2016, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Senin (4/1).

Lebih lanjut, Presiden juga mengatakan, berbagai perombakan melalui paket-paket deregulasi juga akan terus dilakukan untuk memperkuat ekonomi negara. "Dengan munculnya revaluasi aset itu juga akan menambah kekuatan di sektor ekonomi kita."

Nantinya, tutur Presiden, setelah tax amnesty selesai dan dikeluarkan DPR. Itu juga akan menambah amunisi negara dalam mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk di tahun ini.

"Kuncinya adalah optimisme, dan kepercayaan. Itu yang akan terus digaungkan, sebab tanpa itu, 2016 ini ya tetap akan sama," tambah Presiden.

Dari segi pasar modal, Direktur Utama PT BEI Tbk Tito Sulistio mengakui memang masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, apalagi mengingat telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menurutnya, banyak peraturan-peraturan terkait bursa Indonesia yang masih harus diperbaiki untuk menciptakan kesetaraan pasar modal, yang dinilai memerlukan waktu cukup lama, paling tidak 2-3 tahun.

"Cukup lama memang, maka sebagai antisipasi kami, perbaikan akan dimulai dari komponen yang tidak memakan waktu lama namun penting, yaitu terkait crossborder surveillance," tambah Tito.

Crossborder surveillance tersebut nantinya meliputi langkah-langkah bagaimana perusahaan atau emiten beserta analis-analisnya bersama-sama turut serta melakukan pengawasan. "Sebab, saat ini, apalagi sudah MEA, investor dan analis makin terbuka untuk datang dari seluruh dunia," pungkas Tito.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, di 2016 pihaknya akan lebih fokus untuk mengimplemetasikan program-program yang sudah dicanangkan pada 2015 dalam rangka meningkatkan jumlah investor, emiten, dan sarana infrastruktur dalam mengantisipasi peningkatan jumlah investor, transaksi, dan sebagainya.

"Market itu dinamis, dalam perjalanannya akan selalu ada kebutuhan-kebutuhan untuk memenuhi permintaan dari market dan tentu akan selalu kami antisipasi, apalagi di saat MEA ini. Yang pasti program untuk 2016 sudah ada dan siap," tukas Nurhaida.

Kedatangan MEA sungguh diantisipasi oleh negara, pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, era mea adalah era kompetisi. Dia pun berulang kali menegaskan, di era kompetisi tidak mungkin lagi melakukan perlindungan, memberikan subsidi yang berlebihan, sebab memang era kompetisi persaingan ada di depan kita.

"Jangan harap negara akan memberi proteksi, melindungi, dan memberi subsidi besar sebab hal itu justru akan melemahkan daya saing." (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya