Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
WILAYAH perbatasan dianggap potensial untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Dari border tourism ini, pemerintah memprediksi mampu mendatangkan 3,4 juta dari total 20 juta wisman yang ditargetkan tahun ini.
“Kunjungan 20 juta wisman menjadi target yang harus dicapai Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada 2019. Strategi sudah disiapkan, salah satu bidikan utamanya border tourism,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, seperti dikutip Antara, akhir kemarin.
Ia sangat optimistis target tersebut dapat tercapai sebab border tourism atau pariwisata perbatasan sangat potensial. “Border tourism menjadi salah satu senjata pamungkas Kemenpar untuk merebut target 20 juta wisman di 2019 ini. Jika pada 2018 pariwisata perbatasan menyumbang 18% dari total kunjungan wisman, tahun ini ditargetkan naik menjadi 20% atau sekitar 3,4 juta wisman,” tambahnya.
Menpar menuturkan pariwisata perbatasan dilakukan dengan menggarap pasar di wilayah perbatasan NKRI dan hal itu dianggap terbilang sangat realistis karena wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan (proximity) secara geografis sehingga mereka lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi di Indonesia.
Selain itu, mereka memiliki kedekatan kultural/emosional yang membuat pariwisata perbatasan lebih mudah didatangkan. Arief menambahkan, potensi pasar pariwisata perbatasan berada Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, maupun Timor Leste. “Benchmark-nya ada di Eropa yang sukses memoles pariwisata perbatasan.
Jumlah wisman di Prancis setiap tahun mencapai 80 juta wisman, atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisman. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh pariwisata perbatasan yang baik,” katanya.
Pihaknya akan memperkuat cross border tourism sebagai salah satu solusi bagi pencapaian target Kemenpar. Salah satunya menciptakan kantong-kantong destinasi baru yang digerakkan kegiatan di lintas perbatasan seperti di Atambua, Belu, NTT, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Itu juga dihadirkan di Aruk, Sambas, Kalbar, serta Batam, Bintan, dan lainnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved