Kajian pengembangan Blok Masela, Laut Arafura, Maluku dijadwalkan selesai pada pekan ini. Setelah itu, konsultan independen yang mengkaji ulang Blok Masela, yakni Poten & Partners akan menyerahkan hasil kajiannya kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja berharap kajian tersebut bisa selesai dalam beberapa hari ini. "Insa Allah ya," ucapnya melalui pesan singkat, Senin (21/12).
Kepada Media Indonesia, Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) Elan Biantoro menilai kajian pengembangan infrastruktur gas di Blok Masela akan kelar minggu ketiga Desember yang artinya pada pekan ini. Poten, kata dia, akan memberikan hasil kajian berupa rekomendasi infrastruktur gas yang akan dibangun di Blok Masela. Pilihannya, yakni infrastruktur gas alam air terapung (FLNG) atau infrastruktur gas alam pipa di darat.
Elan yakin kajian proyek tersebut bisa selesai dengan segera karena sebelumnya investor yang akan membangun proyek, yakni Inpex Corporation dan Shell sudah melakukan kajian proyek pipa LNG di darat dan di laut.
"Sebetulnya kajian di darat juga sudah dibuat oleh Inpex. Itu kenapa akhirnya mereka memutuskan di laut. Tapi hasil akhirnya akan tetap dilihat dari Poten," tukas Elan.
Ia pun berharap keputusan proyek tersebut bisa diberikan pada tahun ini agar proyek tersebut tidak molor. Inpex sendiri menjadwalkan dari hasil kajian proyek yang telah disetujui pemerintah, pihaknya akan menetapkan keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) pada 2018. Blok Masela pun diprediksi berproduksi pada 2024.
Pemerintah dan SKK Migas, lanjut Elan, berharap jadwal tersebut tidak lagi molor agar Indonesia tidak kehilangan pangsa pasar. Pasalnya, Australia juga tengah melakukan pengembangan proyek gas di Blok Gorgon dan Blok Prelude, tidak jauh dari Blok Masela.
"Kalau molor, kita kalah saing dengan market. Kondisi juga bisa tidak dapat diprediksi lagi. Ini ga boleh terjadi terjadi," tukas Elan.
Dalam revisi rencana pengembangan lapangan (PoD) I, Lapangan Abadi yang ada di Blok Masela memiliki cadangan gas terbukti sebesar 10,37 TCF. Kapasitas LNG yang bisa dihasilkan mencapai 7,5 juta ton per tahun selama 24 tahun.(Q-1)