Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KONDISI perekonomian dan pasar keuangan di Indonesia yang mulai membaik pada akhir 2018 ini diprediksi bakal berlanjut pada tahun mendatang.
Investor asing diprediksi akan mulai kembali melirik emerging market termasuk Indonesia sebagai tujuan investasi karena valuasi pasar saham yang cukup atraktif dan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang diperkirakan tidak seagresif pada tahun ini.
Meski demikian, Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menyebutkan ada beberapa agenda yang masih harus diperhatikan karena dapat berpengaruh terhadp ekonomi.
Ia menyebutkan contoh, misalnya pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden yang akan berlangsung di semester pertama 2019 yang secara historis bisa memberikan dampak positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal lain yang perlu diperhatikan, kata dia, ialah kelanjutan dari pertemuan Amerika Serikat dan Tiongkok di G20 pada awal Desember 2018 yang menunjukkan bahwa tensi perang dagang antara dua negara adidaya tersebut menurun,
"Tensi tinggi itu diharapkan dapat diselesaikan dengan negosiasi melalui perjanjian dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," jelas Ivan.
Sementara itu neraca perdagangan Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, diharapkan akan membaik seiring dengan penurunan harga minyak dunia.
Terkait dengan hal tersebut, para nasabah yang memiliki rencana investasi jangka panjang dapat memanfaatkan perkembangan kondisi pasar yang diproyeksikan akan semakin melaju di tahun 2019.
"Kami merekomendasikan reksa dana saham sebagai pilihan bagi nasabah yang ingin berinvestasi jangka panjang dan imbal hasil yang lebih optimal," tukas Ivan. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved