Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
UNTUK mempercepat proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 160, tim kesehatan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut membantu proses identifikasi korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno berkoordinasi dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Bidang Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia (DVI POLRI). Kemudian ia menugaskan dokter gigi dari Balai Kesehatan Penerbangan Ditjen Hubud untuk membantu identifikasi korban di RS Polri.
"Kami telah berkoordinasi dengan DVI POLRI dan menginstruksikan Kepala Balai Kesehatan Penerbangan untuk mengirim dokter gigi guna membantu identifikasi korban JT 610", ujar Pramintohadi melalui keterangan tertulis, Jumat (2/11).
Pramntohad menambahkan, Balai Kesehatan Penerbangan memiliki data primer berupa data pemeriksaan gigi dari Pilot, Co-pilot dan Cabin Crew Lion Air JT 610. Diharapkan informasi itu dapat membantu mempermudah proses identifikasi.
Baca juga: Korban Lion Air JT610 Diganti Rugi Rp1,25 Miliar per Kepala
Ditjen Hubud sudah mengerahkan dua dokte gigi ke RS Polri, yakni Monica Shinta dan Meta Yunia sejak kemarin, Kamis (1/11). Keduanya bekerja membantu kerja tim DVI di posko Ante Mortem untuk mengidentifikasi seluruh jenazah yang telah ditemukan dan dibawa ke sana.
"Saya harap kehadiran tim kami dapat membantu percepatan penanganan identifikasi korban sehingga pihak keluarga dapat segera membawa jenazah keluarganya untuk dimakamkan," pungkas Pramintohadi.
Sementara, Kamis pagi (1/11) jenazah yang telah teridentifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi, pegawai Kementerian ESDM telah dibawa pihak keluarga dan dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved