Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
RENTETAN ajang besar bertaraf internasional, mulai dari Asian Games 2018 yang dilanjutkan Asian Para Games 2018 dan puncaknya International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meeting dinilai menjadi modal besar bagi Indonesia. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan seluruh acara itu telah mempromosikan potensi investasi yang ada di Tanah Air kepada dunia.
"Manfaat tidak hanya dari sisi konsumsi atau pariwisata di daerah tempat acara. Lebih luas lagi, secara jangka panjang bisa menarik investasi. Acara-acara itu pada intinya adalah mengiklankan Indonesia. Membuka potensi indonesia ke dunia," ujar Bhima kepada Media Indonesia, Minggu (14/10).
Sejauh ini, ia melihat pemerintah telah memainkan peran dalam penyelenggaraan dengan sangat baik. Bahkan, dalam satu kesempatan, Presiden Joko Widodo membuka Rapat Pleno IMF-WB 2018 melalui pembawaan yang berbeda yakni dengan menganalogikan kondisi perekonomian dunia dengan serial televisi Game of Thrones.
Pidato presiden, ucap Bhima, ditanggapi positif oleh pasar karena menitikberatkan pentingnya kooperasi dan koordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi global di tengah kisruhnya perang dagang.
"Pesan itu sangat sentral. Diharapkan, itu bisa membuka kesadaran para pemimpin negara maju untuk mengakhiri kebijakan ekonomi yang berpotensi merusak keseimbangan," tuturnya.
Secara keseluruhan, ia menilai penyelenggaraan seluruh acara, terutama Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 berjalan dengan amat baik.
"Kebetulan saya hadir sebagai peserta. Penyelenggaraannya lancar. Dari sisi keamanan pun tidak ada masalah. Substansi yang dibahas pun relevan untuk indonesia misalnya soal pembiayaan untuk mitigasi bencana dan stabilisasi moneter kawasan," ucapnya.
Namun, menurutnya, satu hal yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana pemerintah serius menindaklanjuti seluruh komitmen yang tercipta dari perhelatan tersebut.
"Yang pasti ini adalah tugas jangka panjang. Tiga sampai lima tahun ke depan. Tidak akan bisa dirampungkan dalam jangka pendek," tandasnya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved