Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Aman, tidak Ada Kenaikan Harga Tempe Tahu

Andhika Prasetyo
19/9/2018 19:05
Aman, tidak Ada Kenaikan Harga Tempe Tahu
(ANTARA)

GABUNGAN Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengatakan harga kedelai aman meskipun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mengalami tren pelemahan dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syaiffudin mengungkapkan, sejak Mei, saat dolar AS berada di kisaran Rp13.000, harga rata-rata kedelai di tingkat importir sebesar Rp7.000 per kilogram (kg).

Sekarang, ketika nilai tukar rupiah hampir Rp15.000 per dolar AS, harga kedelai tidak berubah signifikan Hanya saja, terang Aip, harga kedelai di tingkat importir tentu berbeda dengan di tingkat produsen tempe tahu.

"Importir itu gudangnya di pelabuhan. Setelah bergerak ke produsen tempe tahu, ada biaya angkut. Sampai di sini (Jakarta) jadi Rp7.050 per kg. Kalo diangkut ke Cilacap bisa Rp7.500 per kg," jelasnya.

Tata niaga yang cukup panjang yakni mulai dari importir ke pedagang besar kemudian ke koperasi itulah yang dikeluhkan para produsen komoditas pangan khas lokal tersebut.

Untuk mengatasi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengambil langkah dengan memotong rantai pasok distribusi kedelai.

Kedelai dari importir nantinya bisa dipasok dan diantar langsung kepada koperasi produsen tempe tahu, tanpa melalui distributor terlebih dulu.

"Ini memang pasti akan mengganggu beberapa pedagang tetapi tidak apa kita potong saja rantai pasoknya," tegas Enggartiasto.

Ia mengaku, di tengah nilai tukar dolar AS yang menguat, komoditas tempe dan tahu tertolong oleh fenomena perang dagang antara AS dan Tiongkok. Pasalnya, akses pasar kedelai asal Negeri Paman Sam kini mulai tertutup ke Negeri Tirai Bambu. Dengan stok yang melimpah, sementara akses pasar berkurang, otomatis harga turun.

"Itu peluang buat kita. Pasar AS berkurang, harga jadi turun. mau tidak mereka mau jual ke kita. Kita minta sekarang harga murah. Jadi sebenarnya tidak masalah," ucapnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya