Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
FUNDAMENTAL ekonomi Indonesia sering dikatakan oleh ekonom dan pemerintah dalam kondisi baik. Meski demikian, defisit neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan, mau tidak mau membuat nilai tukar rupiah sangat rentan terhadap penguatan dolar AS.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pemerintah harus memilih antara menyelamatkan nilai tukar dan menjaga inflasi tetap rendah.
"Kalau kurs memang agak susah dikendalikan. Sekarang pemerintah punya beberapa pilihan antara menjaga inflasi dan kurs. Saat ini cadev dipakai terus untuk menahan tekanan dolar AS. Menurut saya, daripada subsidi dolar, lebih baik subsidi bahan pangan untuk menjaga inflasi," ujar Wawan saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9).
Menurut dia, sepanjang pemerintah bisa mengendalikan inflasi dalam negeri, itu akan menjadi salah satu fundamental yang baik untuk Indonesia bisa bertahan di tahun ini.
Secara psikologis, kata dia, pemerintah harus ada langkah yang membuat pasar melihat pemerintah peduli pada nilai tukar. Tapi fokusnya akan lebih baik tetap menjaga harga pangan.
"Mungkin dolar menguat terus. Tapi sepanjang efek di masyarakat tidak terlalu drastis terutama harga pangan, seharusnya Indonesia bisa melewati tekanan eksternal," tukas Wawan. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved