Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Pertani sepanjang semester pertama 2018 telah memproduksi benih padi sekitar 15 ribu ton. Angka tersebut masih jauh dari target produksi tahun ini yang dicanangkan sebesar 63 ribu ton, 40 ribu ton untuk proyek pemerintah dan 20 ribu ton untuk pasar bebas.
Raihan produksi benih padi pada semester ini juga lebih kecil dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 20 ribu ton. Direktur Utama PT Pertani Wahyu mengungkapkan penurunan kinerja itu terjadi karena, pada tahun ini, perseroan tidak lagi mendapatkan program subsidi benih pemerintah.
Dengan demikian, dia mengatakan fokus Pertani saat ini ialah bersaing dengan perusahaan-perusahaan produsen benih lainnya, terutama swasta. Pertani saat ini memang tengah berupaya membuka akses pasar baru. Kebijakan subsidi benih yang pada tahun-tahun sebelumnya dikerjakan PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri dianggap tidak berjalan dengan mulus karena penyaluran kepada masyarakat tidak maksimal.
“Jadi kami sekarang fokus mencari free market. Proyek pemerintah seperti bantuan langsung ke masyarakat dan proyek kontraktual dengan dinas daerah juga kan bersaing, berhadapan dengan produsen lain, baik BUMN dan swasta,” tuturnya.
Kendati demikian, Wahyu optimistis target produksi sebesar 63 ribu ton dapat direalisasikan secara penuh hingga akhir semester dua mendatang. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved