Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pelindo III kembali Terbitkan Obligasi Global US$500 Juta

Fetry Wuryasti
10/5/2018 14:40
Pelindo III kembali Terbitkan Obligasi Global US$500 Juta
(Ilustrasi)

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III kembali sukses menerbitkan obligasi global sebesar US$500 juta atau setara Rp7,04 triliun dengan tenor 5 tahun. Besaran kupon yang dipatok untuk obligasi tersebut adalah 4,5% dan akan jatuh tempo pada 2 Mei 2023.

Keberhasilan ini tercapai di saat volatilitas kondisi pasar tinggi di minggu akhir bulan April lalu.

“Kendati pasar finansial bergerak volatil, Pelindo III mampu melakukan penetrasi pasar dengan eksekusi satu hari saja. Proses ini relatif cepat dan menjadikan Pelindo III sebagai BUMN pertama yang mampu menerbitkan obligasi global tanpa roadshow,” ujar CEO Pelindo III Ari Askhara, melalui rilis yang diterima, Kamis (10/5).

Dengan mengumumkan dan menetapkan kesepakatan pada minggu terakhir April 2018, Pelindo III mendapati pemesanan surat utang itu mengalami kelebihan permintaan sebanyak hampir dua kali. Surat utang yang diterbitkan berhasil menarik minat secara global dengan total 68 akun yang berpartisipasi.

“Kinerja perusahaan menunjukkan impresi yang meyakinkan, sehingga para investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk perusahaan,” tutur Ari.

Secara geografis, alokasi surat utang global Pelindo III kali ini didistribusikan sebesar 71% ke Amerika Serikat, 14% ke Asia, dan 15% ke Eropa. Kemudian, tipe investor sebanyak 75% adalah manajer investasi, 8% bank, dan 17% asuransi serta dana pensiun.

Surat utang yang diterbitkan akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange. Bertindak sebagai joint lead managers aksi korporasi itu adalah ANZ, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.

“Penerbitan surat utang ini merupakan cerminan komitmen kami sebagai BUMN, bersama dengan Pemerintah Indonesia, untuk terus melakukan pembangunan di sektor pelabuhan dan infrastruktur di Indonesia,”

Perusahaan selanjutnya akan mengelola dana tersebut untuk membiayai pembelanjaan modal perusahaan yang diperkirakan mencapai Rp7,25 triliun.

Selain itu, mereka juga akan melakukan pembiayaan kembali utang senilai Rp4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya, seperti rencana pembelian saham perusahaan swasta.

Alokasi belanja modal itu diperuntukkan untuk sejumlah program strategis, antara lain pembangunan tahap pertama Terminal Kalibaru Barat, revitalisasi alur dan beautifikasi fasilitas Pelabuhan Benoa, dan pembangunan Terminal Cruise dan Peti Kemas di Gilimas Lombok, serta pembangunan flyover dan tapper Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB)-Terminal Teluk Lamong.

“Pertumbuhan arus kapal dan barang, bahkan mencapai 20% dan peningkatan laba bersih sebesar 35% di 2017 jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Ari.

Pencapaian ini didasarkan oleh inisiatif manajemen untuk menerapkan tiga strategi besar, yaitu diversifikasi atau ekstensifikasi bisnis, transformasi budaya yang berfokus pada aspek karyawan, proses serta teknologi, dan efisiensi. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya