Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Waskita Karya Catatkan Laba Bersih Rp4,2 Triliun

MI
02/3/2018 12:56
Waskita Karya Catatkan Laba Bersih Rp4,2 Triliun
(ANTARA/Ampelsa)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih kinerja fantastis pada tahun lalu dengan mencatatkan laba bersih (audited) sebesar Rp4,201 triliun atau melonjak 131,72% dibandingkan dengan laba bersih 2016 sebesar Rp1,813 triliun.

Peningkatan signifikan itu seiring dengan meningkatnya pendapatan usaha perseroan pada 2017 yang tercatat Rp45,21 triliun atau tumbuh 90,04% dibandingkan dengan 2016 sebesar Rp23,79 triliun.

Capaian itu meneruskan tren pertumbuhan laba sejak 2014 yakni tumbuh 104,68% menjadi Rp1,048 triliun pada 2015, dan pada 2016 meningkat 72,99% menjadi Rp1,813 triliun.

Pada sisi nilai kontrak baru sepanjang 2017 sebesar Rp55,83 triliun. Kendati nilai itu turun dibandingkan 2016 sebesar Rp69,97 triliun, nilai kontrak yang dalam pengerjaan pada 2017 meningkat menjadi Rp138,10 triliun atau naik 32,76% dibandingkan 2016 sebesar Rp104,02 triliun.

Dari total aset, kinerja perseroan juga mencatat lonjakan tinggi. Pada 2017, total aset perseroan melonjak menjadi Rp97,89 triliun atau 59,35% dari posisi sebelumnya pada 2016 sebesar Rp61,43 triliun.

Demikian juga total ekuitas secara berturut-turut naik dari Rp2,32 triliun pada 2013 menjadi Rp2,77 triliun (19,39%) pada 2014, lalu melonjak sebesar 250,18% pada 2015 menjadi Rp9,70 triliun. Selanjutnya naik 72,88% pada 2016, dan pada 2017 naik 35,65% menjadi Rp22,75 triliun.

Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq mengatakan sepanjang 2017, pengembangan bisnis merupakan segmen kontrak dalam pengerjaan yang paling dominan. Kontrak sebagian besar berasal dari investasi jalan tol melalui anak usaha menempati porsi 69%, diikuti kontrak-kontrak dari BUMN/BUMD sebesar 16%, pemerintah 10%, dan swasta hanya 5%.

“Prestasi ini tidak terlepas dari peran perseroan sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur yang terus berupaya berkontribusi positif kepada masyarakat dan stakeholders dalam membangun negeri,” tutur Choliq melalui rilisnya, kemarin.

Di sisi lain, lanjut dia, perseroan juga tetap memperhatikan prinsip keamanan dalam bekerja (safety first) melalui sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3), standar dan prosedur sebagai acuan, serta terus berinovasi. (Try/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya