Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Kredit Danamon Konservatif Tahun Ini

Fetry Wuryasti
13/2/2018 09:55
Kredit Danamon Konservatif Tahun Ini
(MI/Rommy Pujianto)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,7 triliun pada 2017 atau tumbuh 38% (yoy).

Pertumbuhan laba didorong biaya dana yang lebih rendah serta tumbuhnya kredit kendaraan bermotor yang tahun lalu negatif kini tumbuh 5% bagi motor dan 6% bagi kredit mobil.

“Bank Danamon terus membukukan laba seiring dengan meningkatnya momentum dari inisiatif strategis jangka panjang kami. Pertumbuhan laba yang berkelanjutan ini ialah hasil dari upaya kami dalam meiakukan diversifikasi sumber pendapatan. memperkuat layanan nasabah. serta penerapan solusi berbasis teknologi dan digital secara komprehensif,” kata Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah dalam paparan kinerja 2017 di Jakarta, kemarin.

Pertumbuhan pada portofolio kredit UKM, enterprise, dan consumer mortgage portfolio kredit Bank Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market. Bank Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM), enterprise dan consumer mortgage.

Kredit pada segmen UKM tumbuh 10% menjadi Rp28,5 triliun. Portofolio enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan, tumbuh 4% menjadi Rp37,6 triliun. Kredit consumer mortgage tumbuh 36% menjadi Rp6,0 triliun.

Di Iuar perbankan mikro, total portofolio kredit tumbuh 5% menjadi Rp122,9 triliun jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

“Secara pertumbuhan kredit di 2018, kami akan ikuti industri pada 2018 diharapkan sekitar 8 hingga 10%. Tapi saya pikir kalau 6% hingga 8% itu konservatif kami. Kami ingin tetap prudent,” ujar Direktur Keuangan Satinder Ahluwalia.

Dia juga menjabarkan rasio kredit terhadap total pendana­an atau loan to funding ratio (LFR) di level 93,3% sehingga likuiditas terkelola dengan baik. Pada saat yang sama, giro dan tabungan (CASA) naik 4% menjadi Rp50,5 triliun.

Sementara itu, rasio CASA tumbuh menjadi 48,3% dari 46,0% pada tahun sebelumnya. Deposito menurun 5% menjadi Rp54,1 triliun melalui pelepasan dana mahal.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Danamon berada pada posisi 22,1%, sementara CAR bank only berada pada 23,2%.

Sampai dengan akhir tahun 2017, total kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) turun 9% menjadi Rp3,4 triliun pada saat NPL industri justru naik 4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Rasio kredit bermasalah (gross non-performing loan) Danamon tercatat pada 2,8% dari sebelumnya 3,1%. Biaya kredit (cost of credit) juga menurun 21% menjadi Rp3,5 triIiun. Rasio biaya kredit 2,8% atau membaik jika dibandingkan dengan 3,5% pada tahun sebelumnya,” tandasnya.

Pembelian saham
Lebih lanjut Ahluwalia mengatakan proses pembelian saham Danamon sebesar 19,9% oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dari Temasek telah selesai pada Desember silam. Dua minggu lalu, juga telah diumumkan rencana akuisisi tahap kedua, yaitu menambah 20,1% kepemilikan MUFG di Bank Danamon.

“Tujuan mereka mau sampai ke 40%. Itu adalah besaran maksimum legal limit. Fokus kami di bulan depan adalah pada tahap dua. Ini masih perlu persetujuan regulato­r. Prosesnya kira-kita tidak sampai enam bulan,” ujar Ahluwalia.

Pihaknya belum bisa menjelaskan lebih lanjut kemungkinan terjadinya perubahan di Bank Dananom setelah masuknya MUFG. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya