Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Beras Medium Langka di Pasaran

(Cah/AD/UL/LD/RS/E-2)
20/1/2018 08:01
Beras Medium Langka di Pasaran
(MI/BENNY BASTIANDY)

LANGKAH pemerintah mengimpor beras bukan sesuatu yang tabu selama pasokan komoditas itu belum dapat dipenuh dari dalam negeri. Apalagi memenuhi kebutuhan pangan rakyat merupakan tugas pemerintah. Hal itu dikatakan Ketua Policy Centre Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Berly Martawardaya. Menurut Berly, beras adalah komoditas strategis dan menjadi salah satu jenis pangan yang paling tinggi peranannya terhadap inflasi nasional. Kenaikan harga beras, kata dia, sudah mulai terlihat sejak Oktober 2017. Bank Indonesia (BI) pun mencatat harga komoditas itu melonjak sejak Desember 2017. “Hal itu seharusnya tidak terjadi jika pasokan beras memadai,” papar Berly yang juga seorang ekonom, dalam keterangan resminya, Jumat (19/1).

Menurut dia, apabila kebutuhan beras dalam negeri tidak dibantu impor di saat musim paceklik, dipastikan harga komoditas itu akan semakin mencekik dan menyengsarakan rakyat. Namun, kata dia, langkah itu hanya bersifat sementara. “Pemerintah harus menjamin dan melindungi kesejahteraan petani dan keberlangsungan industri pertanian di seluruh Indonesia sehingga ke depan tidak perlu lagi impor beras.”

Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KPIBC) Zulkifli Rasyid juga menekankan perlunya impor beras. Sebab, kata dia, stok beras di sejumlah gudang hanya tinggal beras raskin atau rasta (rakyat sejahtera). “Beras yang ada saat ini bukan beras medium. Beras medium sudah langka. Perlu ditambah dengan impor,” paparnya. Hal senada disampaikan guru besar pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin. Menurutnya, impor beras bukanlah sesuatu yang tabu dan baru. Kebijakan itu jadi ramai karena memasuki tahun politik “Makanya heboh.” (Cah/AD/UL/LD/RS/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya