Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan bisnis pada tahun 2018 mendatang bisa mencapai dua digit atau di atas 10%.
Hal itu seiring dengan opti-misme bahwa permintaan kredit semakin meningkat dari dunia usaha seiring dengan prospek ekonomi yang lebih baik.
Meski demikian, upaya mencapai target tersebut dijalan-kan sesuai prinsip kehati-ha-tian dengan tetap menjaga kualitas aktiva produktif tetap sehat.
“Pengelolaan rasio kredit bermasalah tetap prudent di level 2,3% gross atau di bawah industri,” kata Direktur keuangan BRI Haru Koesmahargyo saat membuka Kejuaraan Futsal SahabatPers BRI di Jakarta, kemarin (Minggu, 26/11).
Haru melanjutkan bahwa BRI baru saja melakukan pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:5 bertapatan dengan 14 tahun melantai di bursa.
Sejak IPO hingga saat ini, perseroan telah mencatatkan kinerja cemerlang setiap tahunnya, sehingga berimbas positif pada harga sahamnya.
Pada waktu pertama kali diperdagangkan, saham BBRI seharga Rp875 per lembar dengan kapitalisasi pasar (market cap) sebesar 11,47 triliun rupiah. Sebelum stock split, sahamnya sudah melonjak tajam menjadi Rp16.450 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp405 triliun.
“Pemecahan nominal saham juga merupakan sinyal kuat yang mencerminkan optimis-me perseroan terhadap pertumbuhan bisnis Bank BRI ke depan,” ujarnya.
Penyaluran kredit
Pada kuartal III-2017, BRI meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp20,5 triliun atau tumbuh 8,27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp18,97 tri-liun.
Laba bersih perseroan sebagian besar masih ditopang pendapatan bunga bersih yang tumbuh 11,96% menjadi Rp55,19 triliun. Selain itu, juga ditopang turunnya beban bunga dana karena meningkatnya dana murah yang dihimpun Rp7,4 triliun atau naik 14,79% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun Ialu.
Adapun penyaluran kredit sudah mencapai Rp694,2 triliun atau tumbuh 10,03% dibanding tahun lalu. Dari total kredit yang disalurkan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendominasi penyaluran, yakni sebesar 75,8% atau Rp526,5 triliun .
Khusus penyaluran kredit ke sektor UMKM, tumbuh 14,2% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Tahun ini, BRI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp71 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar Rp1,6 triliun dibandingkan dengan realisasi penyaluran KUR tahun 2016 yang tercatat Rp69,4 triliun.
BRI juga terlibat dalam berbagai program kerja pemerintah. Seperti menjadi bank penyalur bantuan sosial Prog-ram Keluarga Harapan dan penyaluran subsidi pupuk melalui Kartu Tani bersama dengan bank milik pemerintah lainnya.
Sebagai bank penyalur KUR terbesar, BRI juga siap meningkatkan efisiensi apabila pemerintah jadi memangkas suku bunga KUR dari 9% menjadi 7%. (Pra/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved