Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) Wilayah Papua untuk pertama kalinya mulai melakukan pengoperasian atau first synchron pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) di Holtekamp, Jayapura.
Direktur Bisnis PT PLN Regional Maluku Papua Ahmad Rofik berharap berope-rasinya PLTMG Holtekamp yang berlangsung kemarin itu bisa meningkatkan rasio elektrifikasi di Papua hingga 85% pada 2020.
"Kami akan terus membangun infrastuktur tenaga listrik di beberapa desa, kecamatan, dan kabupaten yang belum teraliri sehingga pada 2020 semua sudah terang," ujar Ahmad melalui keterangan resminya, kemarin.
PLTMG Holtekamp yang berdaya listrik 50 megawatt (Mw) merupakan satu dari dua proyek yang dibangun pada awal tahun ini di Papua. Adapun satu PLTMG lainnya terletak di Nabire, dengan kekuatan 20 Mw dan akan dioperasikan menyusul pada 2 November mendatang.
Ia melanjutkan pada 2018, PLN menargetkan setidaknya akan membangun 10 pembangkit listrik baru di Papua dan Papua Barat yakni Merauke 40 Mw, Biak 15 Mw, Serui 10 Mw, Timika 10 Mw, Manokwari 20 Mw, Raja Ampat 10 Mw, Sorong 30 Mw, Fakfak 10 Mw, Jayapura 40 Mw, serta Kaimana 10 Mw.
"Pembangunan pembangkit listrik ini selaras dengan program Indonesia Terang di Papua dan mendukung rencana penyelenggaraan PON XX di Papua termasuk di beberapa kabupaten yang memiliki venue PON 2020," tutur Ahmad.
Sementara itu, General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Papua Henrison A Lumbanraja menambahkan, sebelum dibangun PLTMG terbaru, daya mampu Jayapura mencapai 83 Mw.
Dengan masuknya tambahan sebesar 50 Mw listrik yang tersedia dalam sistem, Jayapura kini memiliki 133 Mw dengan penambahan sekitar 60% dari daya saat ini.
"Dengan meningkatnya pasokan listrik, pemadaman akibat neraca daya defisit dapat diminimalisasi dan membuka peluang baru bagi investor-investor untuk menjalankan roda perekonomian di Jayapura," pungkas Henrison.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved