Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sinar Mas Cepsa Mulai Operasikan Pabrik Oleokimia Senilai Rp4,77 Triliun

Micom
14/9/2017 15:19
Sinar Mas Cepsa Mulai Operasikan Pabrik Oleokimia Senilai Rp4,77 Triliun
(ANTARA/Audy Alwi)

SINAR Mas Cepsa meresmikan pabrik oleokimia pertamanya di Indonesia dengan investasi senilai 300 juta Euro atau setara Rp4,77 triliun yang berlokasi di Dumai, Riau, Kamis (14/9).

Pabrik yang dibangun selama dua tahun tersebut akan memproduksi alkohol lemak (fatty alcohol) dari minyak inti sawit berkelanjutan. Alkohol lemak itu merupakan bahan utama pembuatan produk yang digunakan sehari-hari seperti bahan pembersih rumah tangga dan produk perawatan pribadi.

Sinar Mas Cepsa ialah perusahaan patungan antara Sinar Mas Agribusiness and Food, perusahaan kelapa sawit terbesar kedua di dunia yang terintegrasi secara vertikal, dan Cepsa, perusahaan energi terpadu dan terkemuka yang berpusat di Madrid, Spanyol.

Cepsa dikenal sebagai pemimpin di dunia dalam produksi alkilbenzena linier (LAB) yang digunakan untuk membuat deterjen berbahan dasar organik yang dapat terurai (biodegradable).

Acara peresmian pabrik pertama Sinar Mas Cepsa di Indonesia tersebut dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto; Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky O Widjaja, dan CEO Cepsa Pedro Miro.

"Integrasi vertikal Sinar Mas Cepsa dan peluncuran pabrik di Dumai ini merupakan langkah penting yang kami lakukan untuk mencapai visi kami. Melalui usaha patungan ini kami dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk turunan kelapa sawit dan terus mencipatakan lapangan kerja di Indonesia," kata Franky O Widjaja.

Vice Chairman dan CEO Cepsa, Pedro MirĂ³ menambahkan, divisi kimia adalah kunci utama dalam strategi pertumbuhan Cepsa. Perusahaan itu memiliki portofolio yang luas dan beragam, khususnya untuk industri kimia.

"Menambah rantai nilai alkohol lemak berbasis nabati merupakan langkah terbaru dalam rencana internasionalisasi kami. Dan sangatlah penting bagi kami untuk bermitra dengan para ahli dalam bidangnya yang terpercaya dan bereputasi baik," terangnya.

Sementara itu CEO Sinar Mas Cepsa, Kung Chee Whan, menyebut pilihan Cepsa untuk bermitra dengan Sinar Mas Agribusiness and Food adalah keputusan yang tepat bila perusahaan asal Spanyol itu ingin memperluas portofolio petrokimia dengan produk berbasis nabati.

"Bermitra dengan Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai salah satu produsen kelapa sawit terkemuka di dunia adalah pilihan yang tepat," tuturnya.

Bentuk kemitraan yang menggabungkan kekuatan dari kedua sisi terlihat dari pabrik yang baru diresmikan di Dumai tersebut. Pabrik ini memanfaatkan teknologi dan keahlian Cepsa pada oleokimia dan mengandalkan bahan baku yang berkelanjutan dari Sinar Mas.

Pabrik Dumai memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 160.000 metrik ton alkohol lemak per tahun. Penjualan alkohol lemak berbasis nabati kian diminati sebagai bahan baku untuk produk perawatan pribadi dan deterjen cair. Fokus utama penjualan dari pabrik Dumai adalah pasar-pasar di Asia.

Pabrik ini secara langsung memberikan lapangan pekerjaan bagi 300 tenaga kerja Indonesia. Juga akan mendukung pertumbuhan industri bahan kimia di Indonesia melalui transfer pengetahuan serta penerapan teknologi terdepan dalam memproduksi alkohol lemak dari bahan baku nabati yang berkelanjutan.

Pabrik Dumai sepenuhnya telah beroperasi secara mandiri. Pabrik ini mampu menghasilkan listrik sendiri, mengolah limbah dan mengelola logistiknya sendiri.

Selain itu, pabrik Dumai memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan kilang minyak Lubuk Gaung milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang memasok minyak inti sawit untuk pabrik tersebut. Kilang minyak Lubuk Gaung telah memperoleh sertifikasi RSPO dan dapat ditelusuri asal bahan bakunya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya