BERHATI-hatilah jika kita mengalami tiga hal secara serentak. Tiga hal serentak itu ialah lancar menerima nikmat karunia Allah SWT, apa pun yang dikerjakan berhasil, segala kebutuhan hidupnya dipelihara dan dijamin oleh Allah, tapi yang kedua lancar juga melakukan dosa.
Jadi, rezekinya Allah aliri terus nonstop, tapi dosanya juga mengalir dan yang ketiga pada saat yang bersamaan dua poin itu dia juga tidak pernah dijewer oleh Allah.
"Ini hati-hati lancar menerima karunia Allah, lancar juga melakukan dosa maksiat dan tidak pernah diperingatkan oleh Allah itu yang dinamakan istidraj," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar.
Istidraj ialah penundaan siksaan Allah untuk hari-hari tertentu. Itu disebabkan banyak karunia Allah yang ia dapati, tapi tidak bersyukur, dia banyak melakukan dosa, tapi tidak bertobat, dan dia berleha-leha karena tidak pernah diperingatkan oleh Allah, tapi tidak pernah didatangkan musibah. Itu namanya istidraj.
"Maka itu, bermohonlah perlindungan kepada Allah agar kita tidak melakukan hal yang seperti itu. Sekali lagi, banyak yang melakukan istidraj di sekitar kita. Lancar menikmati karunia Allah setiap hari. Dikaruniai anak saleh, istri yang cantik pekerjaannya di mana-mana, diterima pimpinan, dan sebagainya, tapi pada saat bersamaan dosa maksiatnya jalan terus dan pada saat bersamaan tidak pernah diberikan siksaan atau cobaan oleh Allah," ungkapnya.
Allah Yang Mahakuasa nanti akan menyeret orang itu seperti Firaun. Semua orang yang istidraj akan mati mengerikan di akhir hayatnya, belum lagi nanti di akhirat.
Istidraj menjadi sesuatu yang sangat ditakuti orang yang beriman. Oleh karena itu, pada bulan suci Ramadan ini, marilah mengevaluasi diri kita jangan sampai selama ini kita melakukan istidraj. (Iam/H-1)