KITA semua merasa hidup karena kita merasa kita masih menarik dan mengembuskan napas. Namun, dalam pandangan agamawan dan filsuf, hidup bukan sekadar menarik dan mengembuskan napas.
Hidup ditandai oleh tiga hal, yakni rasa, gerak, dan tahu. Semakin peka perasaan Anda, semakin dinamis gerak Anda, semakin banyak pengetahuan Anda, semakin berkualitas hidup Anda.
Karena itu, hiduplah dalam arti. Jadikan hati Anda selalu peka merasakan perasaan orang lain. Jadikan hidup Anda selalu mengarah pada penambahan pengetahuan dan gerak yang dinamis.
Orang berkata bahwa hidup tidak dapat diperpanjang. Umur telah ditentukan Tuhan. Itu benar. Umur tidak dapat kita perpanjang, tetapi kita dapat memperlebar, kita dapat memperdalam dan mempertingginya.
Jika Anda menoleh ke kiri dan kanan Anda, membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan, ketika itu Anda telah memperlebar hidup Anda. Jika Anda mengamalkan sesuatu tidak hanya dalam bentuk formalitasnya, tetapi menukik ke bawah, ke kedalaman, ketika itu Anda telah memperdalam hidup Anda.
Ketika Anda menghubungkan semua kegiatan dengan Tuhan Yang Maha Tinggi, ketika itu Anda telah meninggikan hidup Anda. Bila itu Anda laksanakan, Anda dapat hidup melebihi usia generasi Anda.
Mari kita memperpanjang hidup kita dengan cara memperlebarnya, meninggikannya, dan memperdalamnya. Kalau itu tidak dapat terlaksana, itu kita meneladani Tuhan sesuai kemampuan kita, Tuhan Yang Maha Hidup dan yang tak pernah mati, Tuhan yang memberikan kehidupan kepada orang lain dan Dia sendiri hidup dengan sendirinya.
Jika Anda membantu orang lain, seorang pun yang Anda beri hidup, oleh Tuhan dinilai telah memberi hidup semua manusia. Sebaliknya, jika Anda membunuh seseorang, menurut Tuhan, Anda telah membunuh semua manusia. (Dis/H-2)