Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DEWASA ini, sektor pariwisata telah menjadi salah satu tumpuan utama perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah pusat maupun daerah kian giat untuk memoles kawasan masing-masing, seperti juga dilakukan Pemerintah Kota Makassar. Baru-baru ini, upaya Pemerintah Kota Makassar tersebut diganjar dengan penghargaan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018 dari Kementerian Pariwisata.
Penghargaan ini diberikan kepada para kepala daerah yang memiliki komitmen inovasi dan performa dalam memajukan pariwisata daerahnya masing-masing. Pada acara yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kemenpar RI, Kota Makassar meraih dua penghargaan, di antaranya Top-10 Kota Terbaik secara nasional dan Top-1 dari setiap provinsi di Indonesia yang diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Staf Ahli Aparatur dan Pelayanan Publik Kemendagri, Reydonnyzar Moenek.
Penilaiannya berdasarkan empat indikator, yakni kinerja usaha pariwisata (akomodasi dan makan minum), produk domestik regional bruto (PDRB) dan tenaga kerja, serta dampak/ outcome (Data Statistik BPS) dengan bobot 40%. Indikator kedua ialah indeks pariwisata Indonesia (daya saing 30%). Ketiga, Indonesia Attractiveness Award (dimensi pariwisata 15%), dan indikator berikut ialah penghargaan internasional dan nasional (Kementerian/Lembaga) 15%. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, merasa bangga dan sangat senang atas penghargaan yang didapatkannya di ajang bergengsi tersebut.
“Kita meraih dua penghargaan. Pertama, kita masuk 10 besar untuk kota terbaik pariwisatanya secara nasional. Dan kita mendapatkan penghargaan untuk kota terbaik di Sulsel. Sebagai daerah tujuan wisata, potensi wisata yang ditawarkan Makassar memang sangat beragam. Mulai dari wisata sejarah, bahari, budaya, kuliner, dan pendidikan,” ujar Danny.
Ia menambahkan, fasilitas pendukung kepariwisataan Makassar juga sangat menjanjikan. Tersedia 200- an hotel berbintang dan nonbintang. Selain itu, pariwisata Makassar juga didukung dengan berkembangnya Industri kreatif yang mencapai 3.113 pelaku komunitas. Mereka berkreasi di 430-an industri kreatif Makassar.Berbarengan dengan itu, juga dikembangkandesa wisata Lakkang, dan kampung budaya Paropo, serta masuknya event akbar F8 pada agenda kalender nasional. Sementara itu, Menpar Arief Yahya menambahkan penghargaan atau award ini memiliki makna pada unsur 3C yaitu, calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri), dan credibility (kredibilitas). “Ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa para pemenang dalam ajang ini sadar wisata dan komitmen kab/kota dalam program sustainable tourism development di daerahnya masing-masing,” pungkasnya. (RO/S2-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved