Reporter Cilik 2015 Afifah Taqiyyah Az-Zahra, kelas 6, SDIT Insan Mandiri Jakarta
20/12/2015 00:00
(MI/ADAM DWI)
HAYO, teman-teman matanya minus tidak? Kalau iya, pakai terus kacamatanya ya! Jangan sampai malu, malas, atau lupa membuat kualitas indera penglihatanmu terus berkurang. Pesan itu aku dengar langsung dari dokter spesialis mata yang juga Menteri Kesehatan lo, jadi jangan sepelekan ya!
Nah, sekarang aku mau ceritakan tentang pertemuanku dengan beliau, simak ya!
Kami, tujuh Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia bertemu dengan Ibu Nila Djuwita Farid Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan Kabinet Kerja, belum lama ini.
Beliau lahir di Jakarta, 11 April 1949. Sekarang beliau berusia 61 tahun. Sebelum dipilih menjadi Menteri, beliau ialah seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kami mewawancarai beliau di ruang kerjanya, lantai 2 Gedung Kementrian Kesehatan. Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Kami dipersilahkan masuk ke ruang tamu. Aku duduk di sebuah kursi yang dapat diputar-putar.
1... 2... 3... action!
Membuka wawancara "Assalamualaikum, selamat siang Ibu Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Terima kasih atas waktunya. Perkenalkan, kami dari Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia angkatan 2015. Sebelumnya kami telah diseleksi dan mengikuti proses pelatihan. Hari ini kami datang untuk mewawancarai Ibu terkait penulisan buku tentang pemimpin masa depan. Apakah ibu berkenan?" tanyaku dengan semangat dan sangat percaya diri.
"Ya, saya sangat berkenan" jawab Ibu Menteri Kesehatan.
Aku pun berbicara lagi, "Perkenalkan, nama saya Afifah Taqiyyah Az-Zahra, panggil saja saya Zahra. Saya bersekolah di SD IT Insan Mandiri Jakarta kelas 6. Saya ingin bertanya, bagaimana masa kecil ibu, apa pengaruhnya terhadap pencapaian ibu saat ini?
" "Ketika saya masih kecil, ayah saya bekerja sebagai dokter spesialis THT dan ibu saya bekerja sebagai perawat. Saya ingin sekali seperti ayah saya. Cita-cita saya sejak kecil menjadi seorang dokter spesialis mata dan ketika kamu punya mimpi, letakkan mimpi setinggi langit dan janganlah menyerah!" Jawab ibu Menteri Kesehatan.
Cita-cita setinggi langit Dari kata-kata Ibu Menteri Kesehatan, aku pun berfikir, mulai saat ini aku akan belajar yang giat dan menemukan cita-cita yang menjadi inspirasiku dan aku akan meletakkannya setinggi langit.
Kemudian ada seorang Reporter Cilik yang bertanya, "Menurut ibu apa yang membuat presiden memilih ibu sebagai menteri?"
Ibu Nila menjawab, "Menurut saya, itu hak presiden dan mungkin presiden melihat dari pencapaian-pencapaian yang telah saya capai sampai saat ini." Gaya hidup sehat Ditanya tentang harapannya pada anak-anak Indonesia, Ibu Nila menjawab, generasi penerus harus mematuhi kebiasaan sehat seperti cuci tangan dengan sabun, tidak lupa menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur, karena kuman-kuman yang ada di gigi jika tidak dibersihkan akan masuk ke perut dan tumbuh menjadi penyakit.
Pakai kacamatanya! Agar bisa jadi pemimpin seperti Ibu Nila, beliau menyarankan anak-anak untuk belajar giat dan mematuhi perintah orangtua dan guru. "Lalu, letakkan mimpi-mimpi setinggi langit karena dari sekian banyak bayi-bayi yang lahir, jika dididik dengan baik, salah satu dari mereka akan menjadi seorang pemimpin masa depan yang baik. Mereka akan membuat maju negeri ini," ujar Ibu Menteri Kesehatan.
Nah, ketika ditanya tentang sarannya sebagai dokter mata agar anak-anak Indonesia tetap sehat matanya, Ibu Nila menjawab, "Agar sehat matanya, yang min wajib memakai kacamata karena mata itu merupakan ciptaan Allah yang sangat penting. Fungsinya ialah membuka jendela dunia.
"Ibu Nila lalu menitip pesan kepada para Reporter Cilik agar tulisan tentang pengalaman kami hari ini ditaruh di halaman terdepan buku tulis yang biasa kami bawa setiap hari ke sekolah. "Agar tidak lupa dengan pengalaman kami hari ini!" (M-1)