Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Halal yang Penuh Cita Rasa

Ardi Teristi Hardi
27/11/2016 03:00
Halal yang Penuh Cita Rasa
(MI/ ARDI TERISTI HARDI)

BAGI muslim, makanan halal bukan hanya kebutuhan. Namun, bukan sebatas hahal, cita rasa, cara pengolahan, dan penyajian juga penting. Itu yang langsung dirasakan saat berkunjung ke Verandah Restaurant di Hotel Eastparc, Yogyakarta, Selasa (8/11) siang. Di kalangan traveler dan pebisnis, Hotel Eastparc memang dikenal sebagai hotel halal, termasuk menu makanan dan minuman yang disajikan.

Di tengah hujan yang tak kunjung reda, Media Indonesia berbincang dengan Sous Chef Taufiqurrohman. “Hotel kami halal food, tidak pakai alkohol,” jelas dia. Minus minuman alkohol tak membuat Veranda Restaurant sepi pengunjung. Kebanyakan tamu yang datang dari Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia. Mereka menyukai menu khas di Veranda Restaurant untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda.

“Ada tiga menu andalan kami yang banyak dipesan, yaitu Chicken Rice, Sup Buntut, dan Trio Meat Cross country,” terang dia. Tiga sajian andalan itu patut dicoba karena memiliki rasa yang khas, penyajian yang menarik, dan tentu saja halal. Saat hujan memang nikmat menikmati makanan berkuah dan panas. Sup buntut menjadi rekomendasi. Semangkuk sup buntut seharga Rp105 ribu itu tersaji dengan apik dan menarik perhatian.

Semangkuk sup buntut panas, didam­pingi nasi putih, kecap, sambal, jeruk nipis, dan emping, tampak menarik perhatian. Khususnya mangkuk sup yang diletakkan di atas tungku mini yang terdapat lilin untuk membuatnya tetap hangat saat disantap. “Keistimewaannya, kami menggunakan buntut impor dan menambahkan brokoli di dalamnya,” kata Taufiq.
Saat dicoba, bumbu-bumbu racikan dalam kuah meresap sempurna dalam kelembutan daging buntut. Rasa rempah, seperti pala, tampak menonjol saat dicicipi.

Belum puas dengan sup buntut, coba Chicken Rise. Menurut Taufiq, keunggul­an sajian itu ialah perpaduan bumbu tradisional Tiongkok dan Jawa. “Di tempat lain makanan ini biasa disebut hainan. Di sini disebut Chicken Rice karena ada modifikasi pada bumbu tradisionnal Jawa dengan Tiongkok,” kata dia.
Secara presentasi mirip dengan hainan. Baik nasi maupun ayam ditaruh di pi­ring berbeda. Yang membedakan dari makanan yang dibanderol Rp105 ribu itu ialah tambahan saus bistik jawa yang membuat selera makan tidak henti.

Western
Jangan lupa untuk merasakan Trio Meat. Sajian itu dibuat khusus untuk mengakomodasi keinginan tamu menyantap beberapa jenis daging dalam satu piring. Ya, tidak salah. Tiga jenis daging yang digunakan yakni 100 gram (gr) tenderloin australia, 80 gr norwegian salmon, dan 100 gr new zealand lamb rack. Ketiga daging itu dimasak panggang dengan tiga cara berbeda. Ikan salmon dipanggang biasa, daging sapi dipanggang dengan bumbu sesuai pilihan, seperti mushroom atau barbeku. Terakhir daging kambing dipanggang biasa atau dengan bumbu blackpepper atau mushroom.

Khusus Trio Meat, kesan Western sangat terasa baik dari rasa maupun penyajiannya. “Western diangkat karena masakan Western di Jogja masih minim. Kami sengaja membuat presentasi yang unik di plate-nya,” terang Taufiq. Untuk menikmati tiga jenis daging dalam satu piring itu cukup membayar Rp250 ribu. Setelah menyantap tiga sajian itu, tentu butuh minuman segar. Tiga jenis minum­an ini terasa segar dan berbahan alami, yakni green temptations, alfresco beabreeze, dan peppermint lime tea cooler.

Green temptation yang dihargai Rp55 ribu merupakan campuran mint dan lime, sedangkan alfresco beabreeze merupakan gabungan blueberry, cranberry, stroberi, dan nanas. Untuk menikmati kesegarannya cukup mengeluarkan kocek Rp45 ribu. Sementara itu, peppermint lime tea cooler seharga Rp45 ribu. Semua bahan minuman itu, klaim Taufiq, diambil dalam kondisi segar dari kebun hidroponik di lingkungan Eastparc. Tidak semata sajiannya, tata ruang Veranda juga menarik. Ada dua ruangan yang bisa dipilih tamu, ruang tertutup dan terbuka. Di ruang tertutup para tamu bisa bersantap di bawah dinginnya AC, sedangkan suasana segar dari berbagai tanaman rindang bisa menjadi pilihan tamu yang bersantap di ruangan terbuka. “Konsep restoran yang bisa untuk 250-an tamu ini green garden,” kata dia. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya