Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MAKANAN yang lezat tergantung dari kualitas bahan baku. Bila kualitas bahan baku rendah pasti menghasilkan makanan yang tidak enak. Ini yang dipahami sepenuhnya oleh pemilik usaha Bogor Permai Bakery dan Martabak Markobar.
Bogor Permai Bakery memulai usaha sejak 1963 dengan memproduksi kue basah dan roti tradisional bernama roti gamblang. Usaha ini bertahan hingga sekarang karena menggunakan bahan baku pembuat kue dan roti yang berkualitas.
"Pemilik usaha sejak awal berpesan agar hanya menggunakan tepung terigu produksi Bogasari dalam memproduksi kue dan roti. Sampai sekarang kami hanya memakai Bogasari berkualitas premium, yakni Cakra Kembar Emas 25 kilogram," ungkap Venny Cahyuni, marketing dari Bogor Permai Bakery.
Begitu pun Martabak Markobar yang berdiri sejak 1976 di Solo, Jawa Tengah. Usaha martabak ini terus berkembang hingga punya tiga outlet di Jakarta dan beberapa daerah lain. Kini Markobar punya delapan rasa
andalan yang disukai konsumen. Aneka rasa yang dibuat tersebut merupakan bukti Markobar terus melakukan
inovasi produk.
"Sedari usaha berdiri, kami berkomitmen hanya memakai tepung Bogasari.Ini karena tepung terigu Bogasari sangat berkualitas. Buktinya, produk kami digemari hingga usaha berkembang," tutur Dhimas Ristiyono,
supervisor dari Markobar.
Sekadar informasi, Bogor Permai Bakery dan Markobar akan menjadi salah satu peserta dalam Bogasari Expo yang rencananya diselenggarakan di Balai Kartini Jakarta pada 16-18 Desember 2016. Bertemakan Warisan boga Nusantara, Bogasari berharap semakin banyak melahirkan wirausaha kuliner yang baru.
Warisan boga Nusantara merujuk pada produk makanan berbasis terigu yang sudah dikenal secara turun-temurun, baik dari sisi produk maupun pelaku usaha. "Kami ingin melestarikan warisan kuliner sekaligus
memperkenalkannya kepada masyarakat sebagai suatu peluang usaha yang sangat potensial,” kata Senior Vice President Commercial Bogasari Hans Ryan Aditio.
Tidak sedikit makanan berbasis terigu yang menjadi makanan khas suatu daerah atau menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut. Sebut saja mi aceh dari Aceh, mi gomak atau mi lidi dari Sumatra Utara, bolu meranti dari
Medan, roti buaya khas Betawi dari Jakarta, bakpia dari Yogyakarta, surabi dari Bandung, martabak kubang dari Padang, kue balok dari Bandung, dan masih banyak lagi.
Untuk mendukung hal tersebut, Bogasari juga menyiapkan Boga Class sebagai wadah untuk berdiskusi, menggali, dan berbagi informasi seputar potensi kuliner berbasis terigu. Di Boga Class, pengunjung bisa
mengikuti pelatihan berupa praktik langsung pembuatan aneka makanan. Bogasari menyiapkan 6 ruang kelas pelatihan dan 5 sesi pelatihan per kelas setiap hari.
Masih banyak mata acara lain yang disiapkan di Bogasari Expo, yaitu Baking Demo, Boga Kids, Boga Kitchen, Boga Food Parade, Boga Entrepreneurship, Boga Hunt, Food Treasure, Food Tography, dan Food Freak. "Ini merupakan bentuk dari konsep yang diusung Bogasari Expo yakni pameran, edukasi, dan rekreasi keluarga," tambah Hans Ryan. Terdapat ragam kegiatan di Bogex yang dapat diikuti oleh pengunjung, seperti Boga Hunt, Food Treasure, Food Tography, dan Food Freak. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved