HARI Raya Idul Adha ditandai dengan pemotongan hewan kurban. Namun, di Desa Watestani, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pemotongan hewan kurban memiliki rangkaian tradisi dengan berbagai ritual menarik. Tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun di wilayah tersebut, oleh masyarakat, dikenal dengan sebutan ritual manten sapi. Tujuannya, selain menghormati dan memeriahkan Lebaran haji, ialah syiar kebaikan. Ritual manten sapi yang sudah dilakukan turun-temurun dari generasi ke generasi biasanya dilakukan sore hari menjelang malam takbiran.
"Tujuan utamanya untuk syiar dan meramaikan Idul Adha. Bukan niatan ria atau mendapat pujian. Justru ritual seperti ini bisa menumbuhkan niatan berkurban bagi masyarakat lainnya yang mampu," kata Abdul Kahfi , tokoh masyarakat yang juga takmir Masjid Desa Watestani, Kamis (14/9) lalu. Meski ritual bernama manten sapi, yang mengikuti prosesi ritual bukan hanya hewan kurban berupa sapi. Hewan kurban lainnya, seperti kambing dan domba, juga diikutsertakan. Prosesi ritual dimulai dengan di kumpulkannya hewan-hewan kur ban milik warga di lahan kosong yang luas atau lapangan di desa setempat.
Hewan-hewan kurban itu dikumpulkan dari seluruh anggota masyarakat yang berkurban dari sejumlah dusun atau perdukuhan di desa tersebut. Dari warga yang berkurban di dusun-dusun, hewan-hewan tersebut dikumpulkan di lahan kosong atau lapangan desa setempat. Setelah terkumpul, hewan-hewan kur ban itu secara bersama-sama dibersihkan atau dimandikan dengan cara dibasuh dengan air. Setelah dimandikan, hewan-hewan kurban kemudian dipasangi rangkaian kembang di kepala hingga leher. Selanjutnya, kain berwarna putih dikenakan dengan dipasang melingkar di tubuh mereka.
"Prosesi itu istilahnya dipaesi. Maksudnya, hewan-hewan kurban dirias seperti pengantin dengan diberi kalung bunga serta baju baru," kata Marsup, salah seorang panitia kurban di Desa Watestani. Maskot hewan kurban Soal pilihan istilah manten sapi, masyarakat mendasarkan pada maskot hewan kurban yang hendak dipotong karena jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kambing ataupun domba. Pada saat hewan-hewan kurban dikumpulkan, dimandikan, dan dipaesi, para wanita menyiapkan berbagai peralatan rumah tangga dan bumbu-bumbu masak serta hasil bumi lainnya.
Setelah siap, para wanita menuju lapangan sambil menunggu hewanhewan kurban selesai dimandikan dan dipaesi bak pengantin. Selanjutnya, setelah semuanya siap, seluruh hewan kurban diarak lebih dahulu dengan rute jalan induk desa dengan jarak sekitar 1 kilometer. Arak-arakan manten sapi ini men jadi bagian paling meriah dari rangkaian ritual yang ada. Ratusan warga desa setempat akan meng ikuti hewan yang diarak menuju masjid untuk diserahkan ke panitia. Hewan-hewan kurban biasanya dituntun sendiri oleh anggota masyarakat yang berkorban dengan didampingi sanak kerabat ataupun para tetangga.
Bahkan anggota ma syarakat lain biasanya tetap meng ikuti arak-arakan meski yang ber kurban bukan saudaranya. "Biasanya, semakin banyak hewan yang akan dijadikan kurban saat Idul Adha itu, warga yang mengikutinya juga akan semakin banyak. Karena warga yang telah mengeluarkan hewan kurban, akan mengajak sanak kerabatnya untuk mengikuti arak-arakan tersebut," terang Mulyono, tokoh masyarakat Nguling. Arak-arakan manten sapi semakin meriah dengan diiringi tetabuh an hadrah atau rebana oleh sekelompok warga. Iringan hadrah tersebut juga disertai lantunan puja dan puji kepada Allah SWT dan bacaan selawat Nabi Muhammad SAW.
Hewan-hewan kurban yang dituntun sendiri oleh anggota masyarakat yang berkorban dengan didampingi sanak kerabatnya diserahkan kepada takmir masjid desa yang biasanya merangkap menjadi panitia Idul Adha. Serah terima dari para pemilik hewan kurban ditandai dengan pembacaan doa. Rangkaian doa cukup panjang karena menyebut puluhan nama dari anggota masyarakat yang mengeluarkan hewan kurban. "Berdoa bersama-sama untuk memohon ampun serta perlindungan dan keselamatan serta dimurahkan rezeki oleh Allah SWT. Sekaligus dengan membacakan niatan bagi anggota warga yang berkurban. Anggota masyarakat yang tidak berkurban juga ikut didoakan agar di tahun-tahun mendatang mendapat banyak rezeki sehingga bisa ikut berkurban," terang Abdul Kahfi . (M-2)