PROSES belajar hendaknya terjadi secara alamiah, anak bereksplorasi dan diajak berpikir dengan melihat dan mendengar apa yang ada di sekitarnya. Proses itu harus dimulai sejak dini dan optimal pada tingkatan The Play Years (1-6 tahun). Saat itulah, perkembangan fisik, sensor motor, kognitif, hingga psike sosial sedang berada di titik puncak. Jika pola asuh sesuai, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, baik dari sisi intelegensi maupun emosi.
"B dan E jadinya apa nak? Jangan begitu, anak cuma mengikuti saja. Lebih baik minta tolong anak untuk mencari huruf b di antara tumpukan huruf-huruf yang ada. Atau mungkin dengan mengajak bermain menggunakan alat peraga, seperti miniatur hewan gajah, suruh anak eksplorasi ada apa saja di tubuh gajah. Perkembangan sinaps menjadi maksimal," ujar Psikolog Roslina Verauli sembari memegang mainan berupa hewan gajah sebagai alat peraga.
Vera membawa sebuah kotak plastik yang berisi banyak mainan. Ia memang senang belajar dan bermain dengan anak menggunakan alat peraga sebelum nantinya diajak melihat langsung.
Dukungan tempat bermain terbuka dan ramah anak yang belum maksimal juga disayangkan. Padahal, di tempat tersebut anak dapat bereksplorasi dengan leluasa.
Lalu, dengan siapa sebaiknya anak belajar bereksplorasi, teman sebaya atau orangtua? Jawabannya, orangtua.
Harus diciptakan keintiman dan kondisi yang eksklusif saat bermain dan bereksplorasi bersama anak.
Tak perlu lama-lama, kata Vera, yang terpenting bisa saling memahami, saling membaca emosi dan mimik wajah.
"Sehingga kedekatan terjalin dengan baik dan anak menjadi cepat tanggap. Kalau orangtua kan lebih bisa membetulkan jika ada kekeliruan, tetapi pahami juga kalau anak ingin bermain sendiri," kata Vera yang tak pernah melepas tawa dan senyum.
Wahana bermain Tempat eksplorasi yang terbatas membuat Bebelac ingin memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan bagi anak dan orangtua. Marketing Manager Bebelac, Ade Umiyana Savitri, mengajak para ibu dan anak untuk bergabung pada wahana BebeExplora yang akan dilaksanakan pada 19-20 September di Gandaria City dan 26-27 September di Kota Kasablanka.
Wahana tersebut dimaksudkan untuk menstimulus para orangtua untuk selalu menemani anak bermain dan belajar dengan ragam kegiatan yang kreatif.
"Ibu di Indonesia umumnya sudah peduli dan tanggap dengan proses eksplorasi anak. Nah wahana ini bisa jadi inspirasi untuk kemudian dilakukan di rumah," ungkap Ade.(Wnd/M-4)