Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Koleksi busana dari Lakon Indonesia, ekosistem yang konsisten berupaya melestarikan budaya Nusantara, mewarnai penutupan perhelatan festival mode JF3 pada Rabu (26/7) di area parkiran mobil di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Peragaan busana bertajuk "RIK 062324 L" tersebut menampilkan koleksi terbaru Lakon Indonesia, yang mengambil kerajinan Tenun Lurik sebagai sorotan utama. Kali ini, Lakon Indonesia menggandeng desainer Irsan mempersembahkan interpretasi unik tentang tenun Lurik yang kaya akan filosofi. Irsan meramu tenun Lurik menjadi busana yang memukau. Dengan sentuhan modern dan gaya yang elegan, setiap pakaian merefleksikan pesan mendalam tentang nilai budaya Indonesia.
Berbeda dari koleksi-koleksi sebelumnya yang mengangkat batik, kali ini Lakon Indonesia mengajak untuk merenungi makna dalam garis Lurik. Bekerja sama dengan perajin lokal Klaten, Jawa tengah generasi ketiga, Lakon Indonesia bersinergi menciptakan desain pola yang rumit dengan warna-warna cerah yang menjadi bahasa dalam mengekspresikan esensi warisan Indonesia. Busana dengan garis kain lurik dan lipatan yang menawan..
Lurik, yang berarti garis seperti pagar, melambangkan perlindungan bagi siapa pun yang mengenakannya. Lakon Indonesia menghadirkan Lurik bukan hanya sebagai materi
busana, tetapi juga sebagai sarana untuk menggugah kesadaran tentang kearifan lokal dan mendukung peran kita sebagai pelindung warisan budaya Indonesia.
"Lurik itu artinya garis, jadi seperti pagar. Diharapkan orang yang pakai lurik itu punya perlindungan. Kita lihat secara tradisional banyak filosofi yang ada di masyarakat kita apapun yang mereka lakukan termasuk dalam cara berpakaian," ujar pendiri Lakon Indonesia, Thresia Mareta, di Instagram pribadinya @thresia.mareta.
"Jadi kita coba ekplorasi lurik tahun ini. Harapannya ke depan Lakon Indonesia bisa mengekplorasi tenun-tenun yang lain karena kita juga tahu Indonesia punya tenun-tenun yang banyak sekali yang bagus-bagus dan teknik-tekniknya berbeda. Itu semua perlu dilestarikan," lanjutnya.
JF3 2023 mengusung tema #JF3PowerToEmpower, bertujuan untuk mendorong pemberdayaan industri mode Indonesia secara berkelanjutan.(M-3)
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.
Di koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature, teknik lipat kertas digunakan untuk mencipta siluet kimono dan bentuk-bentuk kepompong.
Kali ini terinspirasi dari buku ilustrasi bunga-bunga dan Era Regensi Inggris, Biyan menyuguhkan koleksi yang mengawinkan kenaifan, kemewahan, dan kesan boyish.
Perlu ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara mengejar passion dan pendidikan formal.
Renda itu tampil dalam ragam motif dan intensitas, ada yang tampak seperti jaring halus saja namun ada pula dengan pola bunga besar dengan mata lubang yang besar.
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved