Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Toko Roti Bersejarah Langganan para Paus itu Resmi Ditutup

Adiyanto
07/7/2023 07:34
Toko Roti Bersejarah Langganan para Paus itu Resmi Ditutup
Angelo Arrigoni (kanan) melayani pelanggannya. Toko Roti bersejarah di Roma itu, Selasa (4/7) lalu, resmi tutup.(Andreas SOLARO / AFP)

KEDAI roti kecil itu hanya berjarak lima menit berjalan kaki dari Lapangan Santo Petrus, Roma. Toko itu dibangun pada 1930, di era Paus Pius XI memimpin keuskupan. Sejak itu, toko roti kecil bernama Panificio Arrigoni itu, menjadi langganan para pemuka agama Katolik tersebut selama hampir seabad.

Namun, pertumbuhan industri pariwisata secara massal, termasuk di sektor kuliner, telah mematikan toko roti tersebut, dan tidak ada doa yang dapat menyelamatkannya sekarang.

"Kami mematikan oven pada Selasa, (4/7), " kata Angelo Arrigoni, anak sang pendiri toko. Maksud pria berusia 79 tahun itu, toko rotinya resmi tutup.

Dulu, setiap kali pemimpin Gereja Katolik yang baru terpilih, ayah Angelo yang tinggal di Distrik Borgo Pio, selalu bersiap untuk mengantarkan roti untuk Paus yang baru.

“Paus Yohanes Paulus II dari Polandia yang terpilih pada tahun 1978, mengatakan dia menginginkan roti yang dimakan para pekerjanya,“ kata Arrigoni.

"Para pekerja memakan 'ciriola', roti Romawi besar dan legendaris yang hampir tidak pernah dibuat orang lain, dan roti gulung rosetta. Jadi untuk selama kepausannya, yang berlangsung hampir 27 tahun, kami memberinya lima 'ciriola' dan lima roti gulung rosetta," imbuhnya.

Ketika penggantinya Benediktus XVI terpilih, Arrigoni menelepon rumah tangga keuskupan tetapi diberitahu oleh seorang biarawati bahwa Paus asal Jerman yang baru memilih toko roti yang sering dia kunjungi sebagai kardinal. "Ya, akulah  tukang roti itu!," ujar Arrigoni, yang sering melayani Benediktus saat menjadi Kardinal Joseph Ratzinger.

Sepotong sejarah

Paus Francis juga langganan toko roti ini. Tetapi sekarang sepertinya ia harus mencari roti di tempat lain, karena toko roti bersejarah ini telah bangkrut lantaran pelanggannya menurun sementara harga energi membumbung tinggi.

Berita tutupnya toko roti ini membuat sedih pelanggan yang tersisa. "Di Borgo Pio kini yang ada hanya restoran turis. Padahal, di sini (toko roti Arrigoni), Anda bisa menemukan produk yang bagus, dengan harga yang pas dan dengan pelayanan yang baik, ramah. Kabar ini membuat saya ingin menangis", ujar pemandu wisata Francesca Pantusa.

Ia sengaja  tidak terburu-buru memakan sandwich terakhirnya yang disiapkan dengan hati-hati oleh Arrigoni.

Arrigoni sebelumnya telah meminta izin dewan agar diperbolehkan menyediakan kursi di luar tokonya untuk para turis atau pelanggan seperi umumnya restoran atau kafe, namun gagal.

Reporter Vatikan Iacopo Scaramuzzi mengecam dewan di Twitter. Dia mempertanyakan mengapa sebuah kota yang mabuk nostalgia justru tidak dapat melestarikan ‘warisan'-nya dan menyelamatkan tukang roti Paus, yang menjadi bagian dari sepotong sejarah Vatikan. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya