Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anies Baswedan Saatnya Klarifikasi

Nike Amelia Sari
18/6/2023 05:15
Anies Baswedan Saatnya Klarifikasi
Anies Baswedan( MI/ADAM DWI)

SEPERTI episode-episode sebelumnya, Kick Andy Double Check menghadirkan tamu yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. Pada episode kali ini, tamu tersebut ialah bakal calon presiden 2024 yang diusung Koalisi Perubahan.

"Inilah saatnya saya mengklarifikasi berbagai isu miring berkaitan dengan tokoh yang satu ini. Siapa dia? Anies Baswedan," ungkap Andy F Noya saat membuka acara Kick Andy Double Check yang kali ini mengambil lokasi syuting di Pendopo Anies Baswedan, Jakarta Selatan.

Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies diterpa berbagai isu miring, dari polemik Formula E, dugaan korupsi Formula E, program Anies dinilai buruk, hingga disebut sebagai antitesis Presiden Joko Widodo, dan masih banyak lagi.

Sebelum melontarkan pertanyaan, Andy menyampaikan apresiasinya terhadap Anies yang berani tampil di Kick Andy Double Check sebab banyak orang yang menganggap bahwa Anies tidak berani untuk hadir di acara tersebut.

Lebih lanjut, Andy menyinggung tentang perbincangan di masyarakat ketika pernyataan Anies bahwa adanya indikasi upaya untuk menjegalnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. "Banyak orang bilang ini playing victim saja, Anda ingin menarik empati, simpati orang bahwa Anda dizalimi, Anda bisa buktikan bahwa Anda hendak dijegal untuk ikut dalam kontestasi pilpres?" tanya Andy.

Terkait dengan hal tersebut, Anies menjawab dengan diplomatis lewat harapan. "Di situlah kemudian saya sampaikan bahwa saya berharap ini tidak benar. Saya berharap semuanya berjalan dengan seperti seharusnya," ujar pria berusia 54 tahun itu.

 

Andy berlanjut menyinggung soal kasus Formula E yang sedang diproses di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Pendukung Anda mengatakan ini adalah salah satu upaya legitimasi penjegalan Anda dengan menggunakan kasus Formula E sebagai pintu masuk agar Anda tidak ikut kontestasi. Apakah Anda merasa pendukung Anda itu benar?" Tanya Andy.

Anies menilai wajar jika opini dapat beragam dan banyak. Sebuah peristiwa yang sama, lanjutnya, bisa ditafsirkan berbeda. Ia mengakui pernah diperiksa KPK atas kasus tersebut. Namun, ia merasa tetap memiliki perlindungan terkuat, yakni dengan ketaatannya pada peraturan.

Pertanyaan lebih tajam dilontarkan Andy ke Anies terkait dengan kasus Formula E yang diperiksa KPK. "Kalau ada pertanyaan, Mas Anies, Anda korupsi enggak di Formula E, jawaban Anda?" tanya Andy.

"Tidak. Saya tidak melakukan korupsi," ucap Anies dengan tegas. Anies juga menyampaikan tidak ada keterlibatan dirinya untuk korupsi di Formula E yang dapat dilihat dari semua laporan yang ada.

Mendapat jawaban itu, Andy tidak segera puas dan mencecar soal pemborosan anggaran. "Anda memboroskan anggaran. Formula E itu sudah biaya yang besar, saya enggak tahu angka tepatnya karena angka-angkanya berubah-ubah, ada yang mengukur Rp2,3 triliun keseluruhan. Sedang tidak ada manfaatnya Formula E itu," ucap Andy.

Menanggapi Andy, Anies memilih menjabarkan sejumlah manfaat yang dihadirkan dari Formula E yang sudah berlangsung dua kali (2022 dan 2023). "Yang meraih manfaat bukan cuma yang level tengah ke atas, melainkan juga sampai ke bawah yang merasakan," tambahnya.

 

Ideologi bangsa

Dalam episode ini pula Anda dapat menyaksikan upaya Andy menggali berbagai pertanyaan sensitif lainnya, termasuk soal isu negara khilafah jika Anies terpilih RI 1. Terkait dengan hal itu, Anies mengajak masyarakat untuk berkaca dari masa kepemimpinannya di DKI Jakarta.

"Saya gunakan waktu di Jakarta, sekarang sudah selesai. Apakah ketika bertugas kemarin semua sangkaan-sangkaan itu sesuai dengan kenyataan? Kalau tidak, berarti sangkaan itu batal," jawab Anies dengan tegas. "Dibatalkan oleh kenyataan, bukan pernyataan. Prediktor terbaik untuk masa depan adalah lihat apa yang dikerjakan di masa lalu," lanjutnya.

Lebih lanjut, obrolan semakin memanas ketika Andy membahas banyaknya rekam jejak buruk dari Anies yang diangkat netizen di media sosial. "Saya mulai dari sumur resapan. Dulu Anda mengatakan jika ini solusi untuk mengurangi banjir di Jakarta, tapi kemudian yang muncul di permukaan sumur resapan yang hancur lebur, berantakan, dan merusak jalanan, itu menjadi bahan tertawaan. Bagaimana Anda menjelaskan tentang sumur resapan yang Anda anggap sebagai solusi banjir Jakarta?" jelas Andy.

Menjawab itu Anies mengakui jika perkerjaan kontraktor tidak semuanya baik. Namun, ia menilai, masyarakat hanya mengangkat proyek yang bermasalah, sedangkan lebih banyak sumur resapan yang baik. "Kita di pemerintahan begitu, mengerjakan 100, 99 baik, 1 bermasalah. Ya 1 bisa diramaikan, sedangkan 99 itu sangat bisa hilang," ujarnya.

Kritikan lain Andy ialah tudingan bahwa Anies menelantarkan taman-taman yang sudah dibuat saat pemerintahan DKI Jakarta oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, salah satunya waduk Pluit. "Fakta-fakta itu beda dengan berita-berita. Faktanya justru kita membangun sebuah waduk. Taman justru juga kita perbanyak karena di mana pun kita berdiri dalam jarak 900 meter, ketemu taman. Di cek aja kenyataannya, semua taman itu dirawat," jawab Anies.

"Penyataan Anda menarik jangan hanya satu waduk, jangan hanya satu taman. Jadi, orang semakin curiga bahwa sebenarnya Anda memang dengan sengaja merusak, menghancurkan apa yang sudah dibuat gubernur sebelumnya," ujar Andy. Anies mengatakan penambahan taman dan waduk tanpa ada niatan untuk merusak apa yang sudah ada.

Beragam isu panas lainnya juga mewarnai perbincangan Andy dan Anies, termasuk soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, isu pembatisan Anies saat mengunjungi Papua, mobil listrik, dan inkonsistensinya soal reklamasi.

Bagaimana penjelasan Anies? Simak selengkapnya di tayangan Kick Andy Double Check episode Anies Asal Bunyi yang tayang di Metro TV malam ini pukul 21.05 WIB.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya