Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TAKDIR berliku dan tidak mudah juga dijalani Armansyah Manganang. Sebelumnya, Armansyah dikenal dengan nama Amasya Manganang dan merupakan atlet voli putri.
Ia merupakan kakak dari Aprilio Perkasa Manganang yang sebelumnya juga merupakan atlet voli putri dengan nama Aprilia Manganang. Armansyah dan Aprilio sama-sama mengidap hipospadia, yakni suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal.
Akibat kelainan tersebut, kedua bersaudara itu menjalani hidup puluhan tahun sebagai perempuanakibat ketidaktahuan keluarganya. "Saat lahir, lantaran nenek aku adalah seorang bidan kampung, nenek menetapkan (aku) sebagai perempuan. Katanya (nenek) dulu (aku) keliatan kayak anak perempuan," kata Armansyah saat hadir di acara Kick Andy episode Takdirku Mengejutkan yang tayang hari ini pukul 21.05 WIB.
Meski begitu, ia mengaku sejak kecil tidak nyaman memakai rok sehingga hanya memakai rok saat bersekolah saja. Saat beranjak remaja, ia juga kerap bingung lantaran lebih tertarik pada wanita ketimbang laki-laki.
Tak hanya itu, memasuki masa remaja, ibunya pun merasa khawatir karena sang anak belum datang bulan di usianya yang menginjak bangku SMP. "Waktu itu (dibawa) ke dokter anak. Tapi dia (dokter) bilang mungkin ini (menstruasi) ada keterlambatan. Jadi, aku dikasih obat. Enggak ada efeknya sampai habis obat itu," ucapnya sambil tertawa.
Gemar olahraga
Armansyah mengaku semenjak duduk di bangku SMP dirinya memang sudah menggandrungi ekstrakurikuler olahraga. Dirinya bahkan mengikuti dua cabang olahraga, yaitu bulu tangkis dan voli. Dia juga berlatih setiap hari untuk terus mengasah kemampuan tekniknya.
Hobinya tersebut membawanya menjadi atlet voli putri. Namun, ada tantangan yang dihadapinya, yaitu beberapa kali diprotes lawan tandingnya lantaran dirinya dianggap sebagai laki-laki sehingga tak seharusnya mengikuti grup perempuan. Saat di ruang ganti pakaian bersama para atlet voli lainnya, dirinya tidak pernah bergabung dengan para atlet perempuan saat ganti pakaian olahraga. Ia selalu mendahului. "Kalau habis main, sebisa mungkin paling cepat duluan, cepat-cepat pergi," kenangnya.
Perjalanan menuju jati diri yang sebenarnya diawali dari sang adik yang masuk Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Aprilio sempat ingin mengundurkan diri dari Kowad karena tidak nyaman memakai rok.
"April waktu itu, dia mau mengundurkan diri dari Kowad karena enggak nyaman pakai rok. Lalu dia didengar sama Pak Andika sebagai KSAD (Kepala Staf TNI Angkatan Darat Andika Perkasa) datang sama tim dokter buat periksa," katanya. Pada Maret 2021, sang adik menjalani operasi dan kemudian resmi mengganti nama.
Andika Perkasa kemudian menawarinya untuk juga diperiksa. "Ketemu Pak Andika, terus nanya, Amasya sama enggak kondisinya kayak April? Terus aku bilang, kayaknya sama deh, Pak," katanya, hingga akhirnya dia ditawari untuk diperiksa dan dioperasi. "Kesimpulannya (setelah diperiksa) enggak ada rahim dan itu membuktikan laki-laki," paparnya.
Sebelum operasi, ia sempat pula ketakutan soal perubahan identitas karena telah begitu lama menjadi perempuan dan telah tidak lagi menjadi atlet. "Udah enggak voli, terus udah 30 tahun lebih juga jadi perempuan," ujarnya. Setelah operasinya lancar dan dinyatakan sebagai laki-laki, ia kemudian mengurus administrasi penggantian identitasnya.
Armansyah yang saat ini sudah memiliki kekasih wanita itu mengatakan masih terus berproses untuk melalui transisi menjadi laki-laki. "Jujur, ya, karena 32 tahun itu bukan waktu yang cepat (saat itu) disuruh jadi perempuan. Transisinya itu memang butuh waktu, cuma harus bisa, ya, pasti," tutupnya. (Nas/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved