Minggu 05 Maret 2023, 05:30 WIB

Malem Tutup Buku

Yahya Andi Saputra | Weekend
Malem Tutup Buku

DOK YAHYA ANDI SAPUTRA

 

ROWAH atau Rajab memiliki makna sangat khusus bagi masyarakat Betawi. Pada bulan itu mereka melaksanakan merowahan atau arwahan. Merowahan asal katanya arwah, yaitu roh atau jiwa orang yang sudah meninggal. Upacara merowahan ialah upacara ngukup atau tahlilan (zikir tahlil) serta munajat yang dikhususkan bagi pengampunan keluarga yang telah meninggal dunia dan permohonan bagi keberlimpahan rezeki dan keberkahan hidup masa depan.

Rowah disebut bulan ancang-ancang menyambut puasa, yaitu 15 Rowah atau Syakban. Di pertengahan bulan itu dilaksanakan upacara malem tutup buku. Uparaca dilakukan secara massal di masjid atau musala. Karena buku lama ditutup, mereka akan menerima buku baru. Karena itu, malam itu disebut juga malem ganti buku.

Peserta sudah datang ke masjid atau musala sebelum salat Magrib. Tidak lupa mereka membawa berbagai makanan dan buah untuk dimakan bersama sesudah pelaksanaan. Sesudah salat Magrib, seluruh peserta (dewasa, anak-anak, dan perempuan) duduk bersila melingkar. Upacara dipimpin kiai atau imam setempat yang paling senior.

Upacara itu diisi dengan membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali. Setiap bacaan diawali dengan munajat dan diakhiri dengan munajat pula. Sebelum pembacaan Surah Yasin, munajat yang dipanjatkankan ialah (1) permohonan diberi umur panjang untuk beribadah kepada Tuhan semesta alam, (2) permohonan supaya diberi rizki yang banyak dan halal serta dijauhkan dari marabahaya, dan (3) permohonan agar diberi ketetapan dan keteguhan iman Islam dan jika meninggal dalam husnulkhatimah. Munajat di akhir bacaan Surah Yasin sama saja antara yang pertama, kedua, dan ketiga.

Selesai membaca Surah Yasin, acara dilanjutkan dengan merowahan atau arwahan. Dalam acara itu mereka memanjatkan doa agar arwah orangtua dan sanak saudara yang meninggal dunia mendapat ampunan, perlindungan, dan tempat terbaik di taman surga.

 

Lempar duit

Peserta upaca tidak lupa pula membawa air putih baik di botol, ketel, eskan, gelas besar, maupun stoples dan diletakkan di tengah lingkaran. Air itu diyakini mujarab karena sudah dibacakan Surah Yasin dan ditahlilkan. Pada umumnya air itu memang manjur untuk menyembuhkan penyakit panas, kesambet, agar mudah melahirkan, dan sebagainya. Pada saat tahlilan itu semua peserta upacara mengeluarkan uang yang telah dipersiapkan dari rumah. Itu disebut duit selawat. Uang itu dilemparkan ke lingkaran tempat upacara, bukan dimasukkan ke tromol (kotak amal) seperti yang dilakukan pada umumnya. Uang itu dikumpulkan marbut masjid dan diberikan kepada kiai yang memimpin tahlil. Melempar duit selawat itu memang hanya terjadi di tempat-tempat tertentu saja, tidak di seluruh Betawi. Di beberapa tempat upacara merowahan itu disebut dengan asung dahar.

Jika orang dewasa menganggap malem tutup buku sebagai waktu yang baik untuk bermunajat memohon kepada Allah, lain halnya dengan anak-anak. Untuk menyambut malem tutup buku biasanya semua keluarga akan membuat masakan dan kue-kue serta membeli buah-buahan. Berbarengan dengan keberangkatan mereka, dibawalah makanan yang sudah dipersiapkan dan diserahkan kepada pemimpin musala atau masjid. Macam-macam masakan dan buah itu dikumpulkan dan nanti setelah selesai salat Isya dikeluarkan sebagai konsumsi. Di atas tetampah atau nampan, makanan itu dihidangkan. Nasi uduk komplet, nasi kebuli komplet, ketupat sayur sambel godog komplet, semur, dan sebagainya. Kue-kue pun dikeluarkan disertai buah-buahan. Saat konsumsi dihidangkan itulah, anak-anak akan menikmati makanan enak.

Anak-anak tentu saja yang paling tampak girang/gembira. Mereka sudah menabuh beduk di musala atau masjid sejak pukul 10 pagi. Nabuh bedug itu kadang-kadang diperlombakan antarkampung yang disebut ngadu bedug. Ada pula yang bergembira dengan bermain jangkungan atau egrang. Yang lebih seru lagi ada yang main bleguran alias meriam sundut. Semua jenis permainan itu mereka sudahi pukul 5 sore.

Dulu anak-anak Betawi, karena memang kondisi ekonomi secara umum tidak sebaik saat ini, jarang sekali menikmati makanan enak dan itu baru didapati pada hari-hari besar Islam, seperti malem tutup buku ini. Seluruh jemaah makan bersama tanpa membedakan usia. Semua menyatu dalam kenikmatan merasakan makanan malem tutup buku atau malem ganti buku, yang tidak terbatas menu, disertai aneka kue dan buah.

Bagi masyarakat Betawi, dengan telah diselenggarakannya ritus malem tutup buku, itu berarti mereka akan memulai hidup baru. Mereka yakin di dalam pemahaman mereka bahwa buku lama (hidup setahun yang lalu) sudah ditutup dengan berbagai perhitungan. Kini di tangan sudah dipegang buku baru yang masih kosong melompong. Buku itulah yang akan ditulis dalam mengarungi kehidupan setahun mendatang. Banyak manusia yang belajar dari kesalahan dan kelalaian masa lalu, disebut orang perne. Orang yang tiada pernah berhenti menghitung siapa dirinya dan bagaimana keseimbangan timbangan amalnya. Namun, banyak juga yang tidak peduli pada perjalanan hidup mereka, disebut orang setenge. Orang yang asyik berkubang pada kehidupan dunia hitam meski seluruh rambut mereka sudah putih.

Jika Anda mendapat buku tulis baru, akan Anda tulis apa? (M-3)

 

Yahya Andi Saputra 

Ketua Asosiasi Tradisi Lisan DKI Jakarta. Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB). Visiting reseach fellow Research Institute for Humanity and Nature (RIHN), Kyoto, Jepang. Menulis buku antara lain Jantuk: Pertumbuhan dan Perkembangan (2017) dan Betawi Megapolitan: Merawat Jakarta Palang Pintu Indonesia (2021).

Baca Juga

AFP/ADEK BERRY

Musikal Ken Dedes Kedepankan Peran Perempuan

👤Fathurrozak 🕔Minggu 26 Maret 2023, 16:30 WIB
Musikal ini digarap Rusdy Rukmarata sebagai sutradara dan koreografer, Titien Wattimena sebagai penulis naskah dan Oni Krisnerwinto sebagai...
AFP/European Space Agency

Asteroid Besar Melintas di Antara Orbit Bumi dan Bulan

👤Siti Retno Wulandari 🕔Minggu 26 Maret 2023, 11:19 WIB
Objek tersebut tampaknya akan kembali ke orbit Bumi pada tahun 2026, tetapi para ilmuwan telah mengesampingkan hal tersebut sebagai ancaman...
ANTARA/HO

Sambut Ramadan, Subway Rilis Dua Menu Baru

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 26 Maret 2023, 10:30 WIB
Menu Breaded Chicken Strip melalui proses pemanggangan, sehingga bisa menjadi alternatif untuk menu ayam yang lebih...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya